Siap Tunduk Pada Suami (Jelajah PL 92)

Kejadian 23:1-2

Setelah beberapa waktu, Abraham mengalami kesedihan karena Sara meninggal di Kiryat-Arba, yaitu di Hebron di tanah Kanaan. Usia Sara mencapai seratus dua puluh tujuh tahun. Sara menjadi orang yang istimewa, yang tercatat di dalam Alkitab. Sara adalah satu-satunya perempuan yang tercatat umurnya di Alkitab. Sara menjadi teladan iman bagi semua perempuan di sepanjang zaman. Di dalam 1 Petrus 3:5-6, Petrus mengatakan kepada para perempuan yang percaya kepada Tuhan supaya meneladani Sara.

Salah satu karakter dan sikap Sara yang ditekankan oleh Petrus adalah ketaatan Sara kepada Abraham. Bahkan Sara menamai Abraham sebagai tuannya. Ini adalah karakter perempuan yang sudah mulai jarang ditemukan di dunia sekuler pada saat ini. Pada saat ini banyak perempuan yang sudah tidak mau tunduk dengan suaminya, dengan berbagai alasan. Perempuan lebih banyak tertarik untuk berkompetisi atau bersaing dengan laki-laki.

Ketika kekristenan mulai muncul di dunia ini, kekristenan membawa dampak positif bagi dunia di berbagai bidang. Pada zaman sebelum kekristenan, perempuan dianggap sebagai manusia nomer dua atau bahkan diperbudak. Setelah kekristenan muncul, justru harkat dan martabat perempuan diletakkan pada posisi yang seharusnya. Tuhan Yesus seringkali menolong perempuan. Yesus juga memberdayakan perempuan untuk pekabaran Injil dan misi keselamatan bagi dunia.

Paulus juga banyak bekerjasama dengan perempuan dalam pemberitaan Injilnya. Di dalam Kristus, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Tetapi Iblis tidak mau kalah dan lengah. Di zaman modern ini, Iblis ingin menghancurkan perempuan dengan cara pemberontakan. Iblis mengajarkan perempuan untuk memberontak kepada Tuhan dengan salah satu cara yang sederhana, yaitu tidak lagi mau tunduk pada otoritas suaminya.

Di dalam kehidupan rumah tangga, suami adalah kepala. Tuhan memberi perintah kepada perempuan untuk tunduk dan taat kepada suaminya. Hal ini sangat jelas dicatat di dalam Efesus 5:22-33. Sebagai orang percaya seharusnya kita yakin bahwa firman Tuhan ini tetap relevan sampai saat ini dan belum berubah. Firman Tuhan ini seharusnya masih berlaku sampai saat ini dan tidak tergerus dengan pengaruh zaman yang semakin sekuler.

Perempuan yang sudah berpendidikan tinggi atau memiliki penghasilan yang besar, biasanya tidak mau lagi untuk menaati firman Tuhan ini. Mereka tidak mau meneladani Sara, yang mau tunduk pada Abraham. Istri harus tunduk kepada suami, seperti kepada Tuhan. Artinya, jika seorang istri tidak mau tunduk kepada suami, maka di saat yang sama dia sedang tidak tunduk kepada Tuhan. Ini adalah firman yang serius.

Tuhan bahkan menegaskan bahwa suami adalah kepala istri, sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Ketaatan istri kepada suami sebenarnya tidak bergantung pada kondisi, tidak bergantung pada baik atau tidak baiknya suami kepada istri. Seorang istri ketika taat dan tunduk kepada suaminya, karena itu adalah perintah Tuhan. Istri taat kepada suami adalah demi Tuhan, bukan demi suami.

Views: 29

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top