Kejadian 22:7-24
Kita tidak bisa membayangkan perasaan Abraham, ketika Ishak bertanya tentang domba korban bakaran. Ishak sendiri diperkirakan sudah remaja atau menuju usia dewasa. Meskipun mungkin dengan perasaan yang galau, tetapi Abraham tetap menjawab pertanyaan Ishak itu dengan iman. Abraham berkata, “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya.” Sadar atau tidak sadar, Abraham sudah memberikan pernyataan yang luar biasa. Terkandung kebenaran tentang keselamatan yang sangat dalam.
Hal ini sangat berhubungan dengan karya keselamatan Yesus Kristus, ribuan tahun setelah peristiwa Abraham ini, Tuhan sendiri yang menyediakan Anak Domba bagi keselamatan umat manusia di muka bumi ini. Yesus Kristus tampil di Galilea, lalu Yohanes Pembaptis memperkenalkan Yesus sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Abraham dan Ishak sampai di tempat yang telah ditunjukkan oleh Tuhan, yaitu di daerah Moria. Kayu disusun dan Ishak diikat. Dari peristiwa ini, bukan hanya iman Abraham yang terlihat, tetapi iman Ishak juga ditunjukkan. Ishak bisa saja memberontak dan menentang Abraham. Pada saat itu, posisi Ishak lebih kuat daripada Abraham. Tetapi Ishak memasrahkan dirinya. Dia sedang menggambarkan diri seperti Yesus Kristus, yang tidak menentang pengorbanan dan penyaliban-Nya.
Kisah Abraham dan Ishak ini adalah gambaran atau tipologi pengorbanan Bapa dan Yesus Kristus, demi menyelamatkan manusia. Abraham memang berniat secara penuh untuk mengorbankan Ishak. Karena itu ia mengangkat pisaunya dan berniat menyembelih Ishak. Ketika Abraham sudah sepenuh hati ingin melakukan hal itu, dari langit Malaikat Tuhan berseru kepada Abraham, mencegah penyembelihan tersebut. Malaikat Tuhan ini adalah Kristofani, Yesus Kristus yang sudah ada sebelum menjadi manusia.
Ketika melihat peristiwa itu, Tuhan pasti sangat berkenan kepada Abraham. Abraham bukan saja beriman di dalam hatinya. Abraham menyatakan iman itu dalam perbuatannya. Ia melakukan sesuatu yang mungkin sampai saat ini masih susah untuk diterima oleh manusia pada umumnya. Ternyata ada manusia yang memiliki iman seperti itu kepada Tuhan, benar-benar taat dan berserah kepada Tuhan dengan sepenuh hati. Abraham selalu melakukan perintah Tuhan tanpa bertanya dan tanpa menentang.
Tuhan tidak mengizinkan Abraham untuk mengorbankan anaknya. Tetapi Yesus Kristus mengizinkan Diri-Nya sendiri untuk menjadi korban. Memang tepat jika Abraham disebut sebagai bapa semua orang beriman. Bahkan tidak heran jika Abraham disebut sebagai sahabat Tuhan. Abraham adalah manusia yang paling dekat dengan Tuhan.
Kemudian Abraham melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Perkataan yang disampaikan oleh Abraham kepada Ishak, benar-benar terjadi. Tuhan telah menyediakan korban bakaran itu. Janji Tuhan kembali disampaikan bahwa Abraham akan diberkati dan oleh keturunan Abraham, maka semua bangsa di bumi akan mendapat berkat.
Views: 25