Campur Tangan Tuhan (Jelajah PL 111)

Kejadian 27:5-8

Sebagai orang percaya, kita bisa keluar dari rasa takut akan kematian. Memang semua orang akan takut dengan kematian, karena kematian adalah upah dosa, yaitu maut. Tetapi orang percaya telah dihiburkan dengan pengharapan dari Tuhan. Pengharapan itu adalah janji keselamatan yang sudah diberikan oleh Tuhan Yesus kepada kita. Yesus Kristus telah mati bagi kita, sehingga kematian yang akan kita alami bukanlah kematian kekal, tetapi hanya kematian duniawi atau jasmani.

Di dalam 1 Petrus 3:18 dikatakan, “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh,” Yesus Kristus adalah Tuhan yang menjadi manusia, mau mati sebagai manusia tanpa dosa bagi kita. Yesus telah menggantikan kita mati disalibkan, sehingga kita saat ini mendapatkan kesempatan untuk menggantikan Yesus hidup, seturut dengan kehendak Tuhan.

Di dalam 1 Korintus 15:54 dikatakan, “Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: ‘Maut telah ditelan dalam kemenangan.’” Kematian seharusnya tidak membawa ketakutan yang berlebihan kepada orang-orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus. Memang kematian itu masih misteri, karena itu kita perlu memperhatikan hidup kita supaya tetap selaras dengan kebenaran firman Tuhan.

Di dalam Mazmur 90:12 kita diajak untuk menghitung hari-hari sedemikian, sehingga kita memperoleh hati yang bijaksana. Ketika kita tidak tahu hari kematian kita, maka kita bisa tetap waspada dan berhati-hati dalam memperhatikan hidup kita. Kita akan memperoleh hati yang bijaksana, ketika kita sudah percaya kepada Yesus Kristus. Kita akan mendapatkan hikmat dari Tuhan, sehingga muncul kebijaksanaan dalam hati kita.

Sesuatu yang sudah direncanakan oleh Ishak telah diketahui oleh Ribka. Dalam hal memberi berkat, ternyata Ribka tidak dilibatkan oleh Ishak. Sepertinya hal ini sengaja dilakukan oleh Ishak, karena Ishak tahu bahwa Ribka pasti tidak setuju dengan keputusan Ishak. Ribka memiliki banyak alasan yang masuk akal untuk menolak keputusan Ishak itu. Karena Ishak tahu bahwa ia tidak akan bisa membantah alasan Ribka, maka Ishak merencanakan untuk memberkati Esau secara diam-diam.

Dalam hal-hal tertentu, Tuhan mengizinkan hal lain terjadi. Pada saat itu, tanpa disengaja, Ribka bisa mendengar rencana Ishak tersebut. Dalam kisah lain, tanpa disengaja, raja Ahasyweros tidak bisa tidur dan membaca kitab sejarah dan menemukan bahwa Mordekhai pernah menyelamatkan nyawanya. Jika pada malam itu raja Ahasyweros tidak bisa tidur, maka ada campur tangan Tuhan di dalamnya.

Ishak hampir saja memberkati Esau. Tuhan membiarkan Ribka untuk mendengarkan rencana Ishak itu. Ribka segera bertindak dan memanggil Yakub serta memberikan pesan kepada Yakub untuk melakukan semua yang telah disampaikan oleh Ribka. Ribka menuntut ketaatan dari Yakub, supaya Yakub menuruti perintah yang disampaikan oleh Ribka.

Views: 36

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top