Wahyu 12:3-6
Setelah itu, nampak lagi suatu tanda di langit. Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Mengenai makhluk naga ini, kita tidak pernah melihat jelas seperti apa sebenarnya makhluk ini. Orang Tiongkok memakai naga sebagai simbol negara mereka. Kita tidak tahu pasti, apakah makhluk ini benar-benar ada atau hanya makhluk imajinasi. Tetapi Yohanes sendiri melihat makhluk itu dan menuliskannya dalam kitab Wahyu.
Hanya negara China yang secara resmi memiliki lambang naga. Secara ekonomi, negara ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Naga merah padam yang digambarkan di dalam kitab Wahyu ini menunjukkan bahwa dia memiliki kekuasaan yang besar. Berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, sepertinya menunjuk pada Eropa. Bisa saja nanti China dan Eropa bekerjasama. Jika di dalam Alkitab, tujuh mahkota itu menggambarkan Roma. Di Wahyu 17, ada gambaran perempuan yang menunggangi binatang, sekarang menjadi simbol Eropa. Semua ini hanya prediksi.
Ekor dari naga tersebut menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Bintang-bintang ini adalah gambaran dari para malaikat yang mengikut Iblis. Jumlahnya cukup banyak. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu. Naga itu berdiri di hadapan bangsa Yahudi, yang mau menghadirkan Sang Mesias ke dalam dunia. Naga itu ingin menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
Iblis memiliki rencana untuk menghabisi Yesus Kristus semasa masih bayi, baru dilahirkan di dunia ini. Kita mengingat peristiwa raja Herodes yang membunuh semua anak berusia dua tahun ke bawah di Betlehem dan sekitarnya. Iblis berusaha menggunakan Herodes untuk membunuh Yesus, sejak Ia kecil. Iblis menginginkan supaya Juruselamat jangan sampai lahir di dunia ini. Jika Juruselamat itu lahir, Iblis tahu bahwa kekalahan sudah terjadi atas dirinya.
Bangsa Yahudi akhirnya menurunkan seorang Anak laki-laki. Anak ini adalah Yesus Kristus yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Pada saat kerajaan seribu tahun, Tuhan Yesus akan menjadi Raja atas bumi ini dengan gada besi. Di dalam kerajaan seribu tahun, tidak ada orang yang bisa berbuat jahat. Tuhan Yesus yang memerintah bersama dengan orang-orang kudusnya, yaitu dengan kita yang sudah bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus. Kita memerintah dalam kondisi menggunakan tubuh kebangkitan.
Tiba-tiba Anak itu dirampas dan dibawa lari kepada Tuhan dan ke takhta-Nya. Usaha penyaliban Yesus Kristus di awal dianggap oleh Iblis sebagai kemenangannya. Tetapi yang sebenarnya, dengan peristiwa penyaliban itu, Iblis sedang dikalahkan secara total. Setelah Yesus Kristus bangkit dari antara orang mati, maka ia kembali kepada Bapa, ke takhta-Nya.
Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Tuhan, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya (tiga setengah tahun). Di masa tiga setengah tahun awal masa kesusahan besar, sepertinya bangsa Yahudi justru dalam keadaan lebih baik. Sedangkan kondisi bangsa yang lain sedang digoncang dengan berbagai bencana. Hal itu akan berbalik di masa tiga setengah tahun di akhir.
Views: 16