Kerajaan Seribu Tahun (Jelajah PB 1127)

Wahyu 20:1

Setelah perang Harmagedon dan penghukuman atas Babel, maka keadaan di dunia ini semakin hancur lebur. Langit dan bumi menjadi tidak berbentuk seperti semula. Jika kita mengikuti renungan ini dari awal, kita bisa mengerti karena ada banyak sekali malapetaka dahsyat yang menimpa bumi maupun benda-benda yang ada di langit. Di akhir dari masa tribulasi, kesusahan besar selama tujuh tahun, setelah Harmagedon, maka Tuhan mencipta ulang langit dan bumi, sehingga muncul langit baru dan bumi baru.

Di dalam pengajaran kekristenan yang ada pada saat ini, setidaknya ada tiga konsep mengenai kerajaan seribu tahun. Ada kelompok Kristen yang yakin dan mengajarkan bahwa kerajaan seribu tahun ini akan benar-benar terjadi. Ada juga yang menganggap bahwa kerajaan ini hanyalah kiasan saja (a-milenium). Untuk kelompok Kristen yang yakin kerajaan seribu tahun akan benar-benar terjadi, terbagi lagi menjadi dua, yaitu: terjadi setelah kedatangan Tuhan (pre-milenium) dan terjadi sebelum kedatangan Tuhan (post-milenium).

Jika kita memperhatikan secara berurutan, sebenarnya bisa disimpulkan bahwa kerajaan seribu tahun terjadi setelah kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali (pre-milenium). Perbedaan konsep terjadi karena perbedaan cara penafsiran. Jika kita memilih menafsirkan secara literal dan berurutan, maka konsep pre-milenium yang paling masuk akal dan mendekati kebenaran. Tokoh teologi seperti Agustinus dan John Calvin, percaya pada konsep post-milenium. Mereka menyatakan bahwa orang Kristen yang akan membangun kerajaan seribu tahun, barulah Yesus Kristus datang.

Tetapi peristiwa di dunia membuat pengikut ajaran Agustinus dan John Calvin berubah konsep. Hal itu terjadi, terutama setelah muncul Perang Dunia pertama dan kedua. Para pengikutnya mengubah konsep, meyakini bahwa kerajaan seribu tahun itu hanya kiasan saja (a-milenium). Mereka menyimpulkan bahwa manusia tidak akan mungkin bisa menciptakan kerajaan seribu tahun yang penuh dengan damai sejahtera.

Tetapi Tuhan Yesus telah berjanji bahwa orang-orang yang mengasihi Dia dan setia sampai pada akhirnya, akan diajak untuk ikut memerintah bersama-sama dengan Dia di dalam kerajaan-Nya. Hal itu sebenarnya tidak hanya dijanjikan di dalam Perjanjian Baru, tetapi bahkan sejak di Perjanjian Lama. Di dalam 2 Samuel 7:16, Tuhan berjanji kepada Daud: “Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.” Salah satu keturunan Daud akan datang sebagai Mesias. Ia akan memerintah di bumi.

Di dalam Yeremia 23:5-6 dikatakan, “Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN-keadilan kita.”

Ini adalah nubuatan akan kerajaan yang diperintah oleh keturunan Daud. Kerajaan itu akan mengalami keadilan dan ketenteraman. Di Yesaya 60 juga dijelaskan mengenai kerajaan yang akan datang yang memiliki keadaan yang sangat baik.

Views: 18

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top