Wahyu 2:12-14
Selanjutnya adalah pesan Tuhan yang ditujukan kepada malaikat (pembawa berita) di Pergamus. Pergamus adalah daerah pegunungan. Kepada jemaat di Pergamus, Tuhan Yesus Kristus memperkenalkan diri sebagai yang membawa pedang tajam bermata dua. Sepertinya sedang banyak persoalan yang terjadi di Pergamus.
Tuhan mengatakan bahwa jemaat Pergamus pada saat itu sedang berdiam diri di tempat takhta Iblis. Seringkali jemaat pada zaman ini juga berada di tempat yang seperti itu. Sekitar jemaat adalah tempat-tempat yang dipakai Iblis untuk melakukan aksinya. Jika kita berada di tempat yang seperti itu, kita perlu sangat berhati-hati dan waspada. Jika tidak waspada, kita bisa saja menjadi mangsa Iblis.
Pada saat itu, jemaat Pergamus tetap berpegang kepada nama Tuhan. Jemaat Pergamus juga tidak menyangkal imannya. Di surat ini ada menyebut nama Antipas, tetapi tidak ada keterangan mengenai nama ini. Mungkin Antipas adalah salah satu nama anggota jemaat di tempat itu. Antipas disebut sebagai saksi Tuhan yang setia. Ia telah dibunuh di hadapan jemaat, di tempat Iblis tinggal. Dari zaman dulu sampai sekarang, Iblis selalu memakai kekerasan.
Di satu sisi, Tuhan telah memberikan pujian kepada jemaat Pergamus. Tetapi di sisi lain, Tuhan memberikan teguran atau menyatakan keberatan terhadap jemaat Pergamus. Di antara jemaat Pergamus, ada yang menganut pengajaran Bileam. Kita diingatkan bahwa Bileam pernah memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka memakan persembahan berhala dan berbuat zinah.
Pada zaman orang Yahudi telah keluar dari tanah Mesir (tercatat di dalam kitab Bilangan), Balak meminta supaya Bileam mau mengutuk bangsa Yahudi. Balak adalah raja Moab. Bileam mau memenuhi permintaan itu. Tetapi setiap kali Bileam mengeluarkan kata-katanya, selalu dipelintir oleh Tuhan, sehingga yang keluar dari mulut Bileam bukan kutukan terhadap Israel, tetapi berkat atas Israel.
Setelah itu Bileam memberitahu kepada Balak bahwa ketika bangsa Israel setia kepada Tuhan, maka bangsa manapun termasuk bangsa Moab, tidak akan bisa mengalahkan bangsa Israel. Tetapi jika Balak bisa membuat bangsa Israel tidak setia kepada Tuhan, maka bangsa Israel akan hancur sendiri tanpa bangsa Moab harus memeranginya. Akhirnya Balak mengirim perempuan-perempuan cantik kepada bangsa Israel dan banyak bangsa Israel yang tergoda dengan hal itu. Sampai pada akhirnya bangsa Israel terpengaruh dengan kepercayaan orang-orang Moab dan menyembah baal atau berhala orang Moab.
Orang Israel berhasil disesatkan oleh Balak, sehingga mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah kepada perempuan-perempuan yang dikirim oleh Balak. Setelah itu Tuhan murka dan menghajar orang Israel. Balak tidak perlu mengirim tentara untuk menghancurkan Israel, karena Tuhan sendiri yang marah kepada Israel. Sekali lagi kita perlu waspada, karena hari ini juga banyak orang yang memakai cara Bileam untuk menyesatkan umat percaya.
Views: 18