Wahyu 6:3-6
Ketika Tuhan Yesus sebagai Anak Domba membuka materai yang kedua, Yohanes mendengar makhluk yang kedua berkata, “Mari!” Makhluk yang kedua ini seperti lembu di bagian kepalanya. Setelah itu majulah seekor kuda lain. Kuda tersebut digambarkan merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi. Merah padam ini melambangkan darah, sehingga yang diakibatkan adalah kehilangan damai sejahtera. Penunggang kuda tersebut dikaruniakan sebilah pedang yang besar.
Damai sejahtera adalah sesuatu yang didambakan serta dicari oleh semua orang. Tetapi damai itu menghilang dari atas bumi. Akibatnya, orang-orang saling membunuh serta mencurigai satu dengan yang lain. Sampai pada puncaknya, manusia tidak peduli lagi pada moral serta seperti tidak memiliki hati nurani. Keegoisan manusia menjadi hal yang utama, sehingga setiap manusia menjadi semakin jahat.
Dunia semakin penuh dengan kekerasan. Hal ini bisa juga diakibatkan oleh kuda putih, kuda yang pertama, yaitu penyatuan agama. Orang-orang demi membela agamanya tersebut, melakukan tindakan kekerasan. Semuanya telah dinubuatkan. Jika pada waktu itu kita telah diangkat oleh Tuhan Yesus, maka kita patut mengucap syukur atasnya. Jangan sampai kita masih tinggal di bumi, pada waktu sangkakala berbunyi. Yang dijunjung tinggi pada waktu itu adalah kekerasan.
Ketika di atas, Anak Domba membuka meterai yang ketiga, Yohanes mendengar makhluk itu berkata, “Mari!” Makhluk ketiga itu adalah yang memiliki wajah seperti manusia. Setelah meterai itu dibuka, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganinya memegang sebuah timbangan di tangannya. Sepertinya hal ini berkaitan dengan masalah ekonomi. Setelah itu Yohanes mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: “Secupak gandum sedinar dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu.”
Secupak gandum adalah ukuran membuat roti dalam sehari untuk satu orang. Pada waktu itu upah sedinar adalah upah sehari. Akan terjadi krisis ekonomi yang cukup parah, yang mungkin belum pernah terjadi sebelumnya. Harga makanan pokok bisa sampai naik sepuluh kali lipat. Orang bekerja sepanjang hari hanya bisa untuk membeli satu kali makan bagi dirinya sendiri di hari itu. Artinya, akan banyak orang sangat berkekurangan karena tidak bisa memberi makan cukup kepada keluarganya.
Karena efek dari kuda putih, yaitu orang dituntut untuk masuk dalam satu agama. Setelah itu terjadi penyesatan yang dahsyat. Manusia menjadi takut untuk berdiri teguh dalam kebenaran. Banyak orang menyerahkan diri kepada penyesat dan menjadi pengikutnya. Akhirnya terjadilah kehilangan kedamaian di muka bumi. Orang saling membunuh demi agama. Setelah itu perekonomian menjadi hancur. Jika ada seseorang yang fanatik terhadap agamanya sehingga melakukan kekerasan, maka orang akan takut untuk berjualan atau menjadi investor di tempat tersebut. Akhirnya berdampak pada perekonomian masyarakat setempat.
Views: 23