Anak Domba Tuhan (Jelajah PB 1062)

Wahyu 5:5-6

Disebutkan sebelumnya mengenai singa dari Yesuda, yang layak untuk membuka gulungan kitab termeterai tersebut. Yesus Kristus adalah keturunan dari Suku Yehuda, keturunan raja Daud. Di dalam Kejadian 49:8-9a dikatakan, “Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu. Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku;”

Ini adalah nubuatan akan kehadiran Yesus Kristus di dunia. Yehuda dipilih oleh Tuhan sebagai jalur keturunan Mesias. Kemungkinan Yakub ketika memberkati Yehuda dan mengatakan hal ini, ia sendiri tidak menyadari bahwa apa yang dikatakan itu adalah nubuatan yang akan terjadi jauh di depan. Bahkan di ayat 10 dikatakan bahwa tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda. Mesias datang dari suku Yehuda dan akan memerintah sebagai Raja.

Kemudian Yohanes melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua, berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih. Ini adalah penglihatan metafora yang sedang disaksikan oleh Yohanes. Tidak terlalu sulit untuk dipahami, bahwa sejak manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan memberikan perintah kepada manusia untuk melakukan ibadah simbolik, yaitu dengan menyembelih domba sebagai simbol pengorbanan Sang Mesias.

Penyembelihan seekor domba menggambarkan Sang Juruselamat yang dijanjikan akan datang, untuk menanggung dosa seisi dunia. Adam dan Hawa akan masuk ke Surga, kalau mereka telah sungguh-sungguh menyadari akan dosa mereka. Setelah itu mereka harus menyesali perbuatan mereka, karena lebih percaya kepada Iblis daripada kepada Tuhan. Kemudian mereka kembali kepada Tuhan, percaya dengan sepenuh hati. Kepercayaannya itu disimbolkan dengan cara menyembelih domba dan mengorbankannya bagi Tuhan.

Dengan mempersembahkan korban domba di atas mezbah, maka orang-orang Perjanjian Lama percaya kepada Tuhan dan menantikan janji kedatangan Sang Juruselamat itu. Penyembelihan domba menjadi simbol bahwa hukuman dijatuhkan atas dosa manusia, ditanggungkan kepada domba itu, sehingga domba itu menjadi domba korban. Tidak ada seorang pun yang bisa masuk Surga, tanpa melalui percaya kepada Yesus Kristus.

Hari ini Yesus Kristus sudah tersalib. Ia juga telah menang atas maut. Tugas kita adalah bertobat dan percaya kepada-Nya dengan sepenuh hati. Kita tidak perlu menyimbolkan apa-apa lagi. Pertobatan kita adalah perubahan pola pikir. Pikiran dan hidup kita yang dulu dikuasai oleh dosa, sekarang dikuasai oleh Yesus Kristus di dalam Roh Kudus. Orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus, akan dimeteraikan oleh Roh Kudus.

Anak Domba yang dilihat oleh Yohanes itu bertanduk tujuh dan bermata tujuh. Itulah ketujuh Roh Tuhan yang diutus ke seluruh bumi. Tujuh adalah simbol angka ilahi. Ini adalah domba Tuhan, bukan domba sembarangan. Tanduk menunjukkan tentang kuasa dan mata menunjukkan pengetahuan terhadap segala sesuatu. 

Views: 22

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top