Yudas 1:1-2
Surat ini tidak ditulis oleh Yudas Iskariot, meskipun namanya hampir sama. Ini adalah Yudas saudara Yakobus, menyebut diri sebagai hamba Yesus Kristus. Jika dilihat dari Matius 13:55 disebutkan, “Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?” Disebutkan ada empat saudara tiri Yesus Kristus dan salah satunya adalah Yudas.
Surat Yudas ini diperkirakan ditulis pada tahun 60-65 Masehi. Surat ini pendek dan tidak memberi informasi tempat penulisan serta tujuannya. Yudas sendiri diperkirakan hanya berada di Galilea dan tidak pergi ke tempat lain. Tujuan surat ini adalah untuk mengingatkan orang percaya pada waktu itu terhadap bahaya pengajaran sesat yang masuk ke komunitas mereka.
Surat ini masuk ke dalam kanon Alkitab, karena beredar pada saat para rasul Yesus Kristus masih ada di dunia. Tidak ada rasul yang menolak surat ini, sehingga beredar di kalangan orang percaya pada waktu itu. Rasul memiliki kewenangan akan hal itu, karena mereka mendapatkan kewenangan itu dari Yesus Kristus. Ada dua belas murid Yesus Kristus yang menjadi saksi hidup selama Yesus hidup di dunia ini. Satu orang mengkhianati-Nya, yaitu Yudas Iskariot. Para murid itu yang menjadi rasul (utusan) Yesus Kristus untuk bersaksi tentang Dia.
Kemudian, Yesus memanggil seorang rasul lagi yaitu Paulus. Paulus bukan saksi mata kehidupan Yesus Kristus. Tugas Paulus adalah menjelaskan mengenai perubahan dari ibadah simbolik menuju ke ibadah hakikat. Paulus tahu persis tentang hukum Taurat dan semua turunannya. Ia yang menjelaskan tentang hukum Taurat yang sudah digenapi oleh Yesus Kristus. Paulus yang mengajarkan perubahan ini, baik kepada para rasul lain maupun kepada orang Yahudi serta non-Yahudi.
Semua rasul mendapatkan firman secara langsung dari Tuhan. Mereka mengajarkan firman itu secara lisan dan sebagian lagi dalam bentuk tulisan. Semua tulisan yang ditulis oleh para rasul adalah firman Tuhan. Semua pengajaran yang dikatakan oleh para rasul adalah firman Tuhan. Tuhan meneguhkan pengajaran para rasul melalui tanda dan mujizat. Karena itulah, tidak ada orang lain yang diberikan kuasa mujizat, selain para rasul itu.
Paulus berjalan memberitakan Injil bersama Barnabas. Paulus melakukan mujizat, tetapi Barnabas tidak. Sama halnya ketika Paulus berjalan melakukan pelayanan bersama dengan Silas, maka Silas pun tidak melakukan mujizat. Kita juga tidak membaca bahwa Lukas, Timotius dan Titus melakukan mujizat dalam pelayanan mereka. Karena itu kita tidak perlu percaya jika hari ini ada orang yang berkata bahwa ia mendapatkan karunia mujizat tersebut. Jika ada orang yang mengaku seperti itu, berarti ia sedang ingin bersaing atau menyamakan diri dengan para rasul.
Selain surat atau tulisan yang ditulis oleh rasul, ada juga surat atau tulisan yang ditulis oleh bukan rasul. Salah satunya adalah surat Yudas ini, yang beredar pada saat masih ada rasul dan tidak ada rasul yang menggugatnya. Ada juga tulisan lain yang tidak ditulis secara langsung oleh rasul, tetapi sumbernya berasal dari rasul. Misalnya kitab Markus yang isinya berasal dari Petrus. Injil ini hampir disebut sebagai Injil Petrus. Demikian juga Lukas yang menulis Injil, berdasarkan data yang didapatnya dari para saksi mata.
Views: 32