3 Yohanes 1:10-14
Diotrefes tidak mau mengakui otoritas rasul Yohanes. Jika Yohanes datang pada jemaat tersebut, maka ia akan meminta perhatian dan pertanggungjawaban atas semua yang telah dilakukan oleh Diotrefes. Diotrefes telah menolak orang-orang yang diutus oleh rasul Yohanes kepadanya. Kemungkinan dia terpengaruh oleh pengajaran Gnostik. Ia meleter (menggosip) serta melontarkan kata-kata yang kasar terhadap Yohanes.
Selain itu, ia juga tidak mau menerima saudara-saudara seiman yang datang kepadanya. Ia juga mencegah orang-orang yang mau menerima saudara seiman yang lain, serta mengucilkan orang-orang tersebut dari jemaat. Diotrefes menggunakan kewenangannya dengan salah, yaitu mendisiplin jemaat yang dilayaninya, jika mereka menerima saudara seiman lain dalam rumah mereka atau menolong saudara seiman itu.
Itu salah satu akibat dari pengajaran sesat. Ia bisa masuk ke mana saja, kapan saja dan melalui siapa saja. Ia menjalar seperti penyakit kanker, masuk dan menjalar di semua tubuh, seringkali tanpa disadari. Pengajaran sesat itu bisa menjalar ke semua anggota jemaat. Kepada Gayus dan kepada kita semua, Yohanes berpesan supaya kita tidak meniru yang jahat, tidak meniru apa yang telah dilakukan oleh Diotrefes.
Hikmat akan nyata dan nampak pada seseorang, ketika orang tersebut bisa menilai mana yang baik dan mana yang jahat atau salah, kemudian memilih yang baik. Semua yang ada di dunia ini perlu dinilai dan dicermati. Setiap orang yang berbuat baik, maka ia berasal dari Tuhan. Tetapi siapapun yang berbuat jahat, ia tidak akan pernah melihat Tuhan.
Yohanes memberi satu contoh orang yang baik, yaitu Demetrius. Semua orang telah memberi kesaksian yang baik atas dirinya. Bahkan kebenaran sendiri juga telah memberi kesaksian atas dirinya. Kebenaran telah menyatakan bahwa yang jahat itu dari Iblis dan yang baik itu dari Tuhan. Rasul Yohanes juga memberi kesaksian yang baik tentang Demetrius. Bisa dipastikan bahwa kesaksian rasul adalah benar. Bisa jadi Demetrius ini adalah salah satu orang yang dikucilkan, karena ia telah menerima orang-orang dari rasul Yohanes.
Jika kita di dalam kebenaran, dalam perjalanan waktu, kesaksian kita akan menyatakan bahwa kita berada di pihak kebenaran. Orang yang hidup dalam kebenaran, akan melakukan firman Tuhan dengan baik. Firman Tuhan itu akan berbuah, sehingga perilaku kita akan menjadi seperti Kristus, karena memang hidup kita bukan lagi milik kita sendiri, tetapi karena Kristus yang ada di dalam kita.
Banyak hal sebenarnya yang ingin ditulis oleh rasul Yohanes. Tetapi ia sangat ingin berjumpa dengan Gayus secara langsung. Yohanes ingin berbicara banyak dengan Gayus tentang kebenaran, supaya Gayus tetap ada di dalam kebenaran. Sepertinya Gayus memiliki banyak sahabat di Efesus, sehingga Yohanes juga mengirimkan salam dari mereka. Jika Gayus ini sama dengan yang tercatat di Surat Korintus, maka ia pernah pergi ke Efesus bersama Paulus dan tinggal cukup lama di sana. Hal yang indah jika kita saling mengenal saudara seiman, saling memberi salam dan saling mendoakan.
Views: 22