Tidak Mudah Menghadapi Penyesat (Jelajah PB 1027)

2 Yohanes 1:1-2

Rasul Yohanes merupakan rasul terakhir, rasul Yesus Kristus. Ia adalah rasul yang paling muda di antara rasul yang lain. Yohanes menjadi murid yang sangat dikasihi oleh Yesus Kristus. Diperkirakan Yohanes ikut menjadi murid Yesus pada usia 18 tahun. Tercatat di dalam sejarah, Yohanes adalah satu-satunya rasul yang tidak karena dihukum atau dibunuh. Dia mati karena usia tua, pada saat ada di pembuangan di pulau Patmos. Pulau Patmos menjadi pulau pembuangan bagi orang-orang yang dihukum.

Surat 2 Yohanes ini ditulis tidak terlalu lama setelah Surat 1 Yohanes. Injil Yohanes ditulis sekitar tahun 80 Masehi. Jika diurutkan, maka tulisan rasul Yohanes adalah: Injil Yohanes, 1-3 Yohanes dan kitab Wahyu. Surat-surat Yohanes ini ditulis sekitar tahun 90 Masehi. Surat ini dikirim dari kota Efesus, tempat pelayanan rasul Yohanes pada waktu itu.

Yohanes menyebut dirinya sebagai penatua, menulis surat ini ditujukan kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya yang benar-benar dikasihi oleh rasul Yohanes. Waktu menulis surat ini, rasul Yohanes sengaja tidak menulis namanya. Para penafsir Alkitab menjelaskan bahwa pada waktu itu, penganiayaan terhadap orang Kristen semakin banyak, sehingga Yohanes tidak menuliskan namanya. Di kalangan jemaat pada waktu itu, tidak sulit untuk mengetahui penulis surat, apalagi Yohanes menggunakan sebutan penatua.

Ibu yang dimaksud ini banyak ditafsirkan sebagai samaran dari nama jemaat. Tetapi kita juga tidak banyak mendapatkan informasi tentang hal ini. Bisa juga surat ini ditujukan kepada seorang ibu. Tetapi kebanyakan pendapat para teolog, sebutan Ibu ini digambarkan sebagai jemaat. Dijelaskan di ayat 4, “Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa.” Kalimat ini lebih mengindikasikan bahwa yang menerima surat itu adalah jemaat.

Jemaat telah dipilih oleh Tuhan untuk menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran, untuk menggantikan bangsa Israel. Setiap orang percaya yang bergabung di dalam jemaat, dipilih untuk menjadi imam bagi diri sendiri. Kita menggantikan posisi Harun. Saat ini kita ada di zaman jemaat, masa yang terhitung dari zaman Yohanes Pembaptis tampil sampai zaman pengangkatan gereja.

Semua orang yang telah mengenal kebenaran akan hidup di dalam kasih, saling mengasihi dan mengasihi Tuhan. Kebenaran itu seharusnya tetap di dalam kita dan menyertai kita sampai selama-lamanya. Ini yang selalu ditekankan oleh rasul Yohanes, supaya kebenaran itu tetap ada di dalam kita. Pada saat itu Yohanes sedang menghadapi para mengajar sesat, yang mempengaruhi orang percaya untuk mengikuti kesesatan mereka.

Yohanes berusaha keras untuk memberi kekuatan jemaat dengan cara mengajar firman Tuhan yang benar. Yohanes tidak ingin jemaat yang sudah percaya kepada Yesus Kristus itu disesatkan oleh para penyesat. Bagi orang Kristen, pengajaran sesat ini sangat berbahaya. Dia bisa mengalihkan iman atau kepercayaan mereka, untuk keluar dari Yesus Kristus. Hanya dengan cara menduakan Yesus Kristus, maka orang tersebut sudah keluar dari Yesus Kristus. Karena hal ini sangat berbahaya, maka Yohanes memberi kekuatan kepada jemaat, supaya tetap di dalam Yesus Kristus.

Views: 17

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top