1 Yohanes 1:2-10
Yohanes yang hidup bersama dengan Yesus Kristus, telah menyaksikan dan mengalami segala segala hal baik bersama Yesus. Dalam tulisan ini, Yohanes menjadi saksi bagi para pembaca suratnya, juga menjadi saksi bagi kita. Ia menceritakan semua yang telah dia saksikan dan alami secara langsung kepada kita semua. Yohanes juga menyaksikan tentang kehidupan kekal bersama dengan Bapa di Surga, yang telah dijanjikan oleh Yesus, kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Semuanya itu diberitahukan kepada kita semua, supaya kita pun beroleh persekutuan di dalam kasih Tuhan. Yohanes menegaskan bahwa persekutuan itu bersama dengan Bapa dan Yesus Kristus.
Setiap orang yang percaya kepada Mesias, kepada Juruselamat yang diberitakan oleh para rasul, maka Roh Kudus masuk ke dalam hati, sehingga kita ada di dalam satu persekutuan. Yohanes menyebut dua Pribadi, yaitu Bapa dan Yesus Kristus. Orang Kristen tidak percaya bahwa Yesus Kristus itu dilahirkan oleh Bapa. Sebutan Anak adalah sebutan posisi. Meskipun Bapa dan Yesus Kristus itu setara (dalam satu kesatuan), tetapi Yesus Kristus memberi contoh kepada manusia dalam hal ketertundukan kepada Bapa.
Tritunggal bukanlah keputusan manusia, atau keputusan bapa-bapa gereja. Sejak awal, ketika para rasul menulis, konsep Tritunggal sudah disampaikan dengan jelas. Yohanes sendiri menuliskan semuanya ini, supaya sukacita kita menjadi sempurna. Apa yang disampaikan oleh Yohanes merupakan perkataan yang didengarnya dari Yesus Kristus. Tuhan adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Karena itu, jika kita mengatakan bahwa kita ada dalam persekutuan dengan Dia, tetapi kita masih hidup dalam kegelapan, sebenarnya kita sedang berdusta karena kita tidak sedang melakukan kebenaran.
Di dalam terang Yesus Kristus, seharusnya tidak ada lagi perbuatan-perbuatan kegelapan. Perbuatan-perbuatan yang bisa dilihat oleh mata biasanya adalah perbuatan moral. Orang yang hidup dalam kebenaran, seharusnya memiliki standar moral yang tinggi, moral yang positif. Jika kita hidup di dalam terang, sama seperti Yesus yang adalah terang, maka kita memperoleh persekutuan dengan yang lain. Darah Yesus Kristus akan menyucikan kita dari segala dosa. Melalui hukuman di atas kayu salib, maka dosa manusia diselesaikan.
Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita sedang menipu diri sendiri. Hal itu menyebabkan kebenaran tidak ada di dalam kita. Kita semua adalah orang berdosa dan kita harus sadar akan hal itu. Bedanya, orang-orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus, dosanya sudah diselesaikan oleh Dia. Meskipun manusia tidak melakukan perbuatan-perbuatan jahat yang besar, tetapi ia tetap berdosa di hadapan Tuhan. Inilah yang perlu disadari oleh manusia. Dengan kesadaran seperti itu, maka kita memerlukan Juruselamat untuk menyelesaikan dosa kita.
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil. Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Konteks tulisan Yohanes ini ditujukan kepada orang-orang yang sudah percaya kepada Yesus, bukan surat penginjilan. Jika kita jatuh ke dalam dosa setelah pertobatan, kita perlu mengakui dosa di hadapan Tuhan dan meminta ampun kepada-Nya. Sebagai orang percaya yang sudah ada dalam posisi yang kudus, kita perlu menjaga dan membangun karakter kudus, supaya bisa menjadi saksi yang baik bagi orang lain.
Views: 23