Menghasilkan Buah Kebenaran (Jelajah PB 1011)

1 Yohanes 2:28-29

Pada saat itu, Yohanes penghadapi para pengajar sesat yang hidup serta perilaku mereka juga tidak baik. Mereka tidak datang dari luar kekristenan, tetapi dari dalam kekristenan. Sebagai orang yang sudah bertobat dan diurapi oleh Roh Kudus, kita tidak boleh diajar oleh orang yang telah teridentifikasi sebagai pengajar sesat. Roh Kudus yang ada di dalam hati kita akan membuat kita lebih peka terhadap semua pengajaran, serta bisa membedakan mana pengajaran yang benar dan yang tidak sesuai dengan Alkitab. Selain itu, akal budi kita juga bisa mengidentifikasi semua hal yang benar atau salah, jika kita membaca dan merenungkan firman Tuhan dengan segenap hati.

Jika ada pengajaran baru yang kita dengar, maka kita harus merenungkannya. Pada saat ini, di tangan kita sudah ada Alkitab yang lengkap. Karena itu kita harus menilai pengajaran yang kita dengar berdasarkan Alkitab. Dengan akal budi yang Tuhan berikan kepada kita, kita bisa mendeteksi dengan baik pengajaran terebut. Alkitab dan akal budi adalah dua hal yang Tuhan berikan kepada kita, untuk mendeteksi pengajaran-pengajaran yang kita dengar.

Pada zaman Yohanes Alkitab belum selesai ditulis. Memang pada saat itu ada beberapa firman Tuhan tertulis yang sudah beredar, tetapi belum tercetak lengkap seperti saat ini. Karena itu, mereka masih sulit untuk mendeteksi kebenaran sebuah pengajaran. Hari ini, firman Tuhan yang lengkap itu sudah ada di tangan kita. Seharusnya saat ini kita lebih siap dalam menghadapi pengajaran-pengajaran yang salah. Jika ada orang yang mencoba membelokkan kebenaran, kita bisa sama-sama melihat di dalam Alkitab serta membandingkan pengajaran yang satu dengan yang lain.

Yohanes juga mengingatkan kepada kita semua untuk setia dan tinggal tetap di dalam Yesus Kristus. Jika kita tidak tinggal tetap di dalam Yesus Kristus, maka kita tidak akan memperoleh keselamatan. Keselamatan hanya diberikan kepada orang yang ada di dalam Yesus Kristus. Posisi di dalam Yesus Kristus ini sangat penting, karena kita jadi benar jika kita di dalam Yesus Kristus. Kita menjadi orang kudus jika kita berada di dalam Yesus Kristus. Jika kita mau sampai akhirnya masuk ke dalam Surga, maka kita harus tetap di dalam Yesus Kristus.

Jangan sekali-sekali kita keluar dari Yesus Kristus. Hal ini sangat bertentangan dengan pengajaran dari konsep “one save always save” (sekali selamat tetap selamat). Jika pengajaran “one save always save” ini benar, tentu Yohanes tidak perlu memperingatkan supaya tinggal tetap di dalam Yesus Kristus. Pada waktu Yohanes menulis suratnya ini, banyak pengajaran sesat sedang beredar di mana-mana. Mereka masuk ke jemaat-jemaat yang sedang digembalakan dan dipimpin oleh rasul Yohanes ini. Karena itulah Yohanes memberi nasihat kepada jemaat yang digembalakannya, supaya tetap tinggal di dalam Yesus Kristus.

Kita harus tetap tinggal di dalam Yesus Kristus, supaya pada saat Yesus Kristus menyatakan diri-Nya, maka kita memperoleh keberanian percaya dan tidak malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya. Pada saat Yesus Kristus datang, kita kedapatan sedang percaya kepada-Nya. Jika kita tahu bahwa Yesus Kristus adalah benar, maka kita harus tahu bahwa setiap orang yang berbuat benar, dipastikan telah lahir dari pada-Nya. Jika kita adalah orang benar dan di dalam kebenaran, maka buah dan perilaku kita adalah buah kebenaran. Perbuatan kita cocok dengan pengajaran yang kita sampaikan.

Views: 19

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top