1 Yohanes 3:1-3
Kasih Tuhan sangat besar, telah diberikan kepada manusia. Hal itu juga pernah ditulis oleh Yohanes beberapa tahun sebelumnya, di dalam Yohanes 3:16. Kita yang mau percaya kepada-Nya disebut sebagai anak-anak Tuhan. Di dalam Yohanes 1:12 juga dikatakan bahwa kepada setiap orang yang percaya dan menerima Yesus Kristus, ia diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Tuhan. Kita mendapat posisi sebagai anak Tuhan, ketika Yesus Kristus mengambil posisi kita sebagai orang berdosa dan disalibkan, lalu Ia memberikan posisi-Nya kepada kita, yaitu posisi anak Tuhan.
Penyebutan Yesus Kristus sebagai Anak Tuhan (Anak Allah), bukan karena Yesus Kristus dilahirkan dari Tuhan. Ada banyak makna yang terkandung dari penyebutan tersebut. Salah satunya, Yesus ingin memberikan posisi anak Tuhan itu kepada kita. Karena itulah dunia tidak mengenal kita, sebab dunia juga tidak mengenal Yesus Kristus juga. Di dalam 1 Korintus 2:15, Paulus telah menuliskan, “Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.”
Manusia rohani bisa menilai perkara rohani dan jasmani. Tetapi manusia duniawi hanya bisa menilai perkara jasmani saja. Manusia rohani bisa menilai manusia duniawi dengan tepat, tetapi manusia duniawi tidak akan bisa menilai manusia rohani. Sebagai orang percaya, kita saat ini ada di posisi sebagai anak-anak Tuhan, tetapi belum nyata seperti apa keadaan kita nantinya. Kita akan tahu pada saat Kristus menyatakan diri-Nya, keadaan kita akan sama seperti Dia. Pada saat itu, kita akan melihat Yesus Kristus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Yesus Kristus mengenakan tubuh kebangkitan dan kemuliaan, kita pun akan mengenakan tubuh yang sama dengan Dia. Tubuh kebangkitan Yesus Kristus adalah contoh dari tubuh kebangkitan kita nanti.
Keadaan yang sebenarnya dari Yesus Kristus adalah keadaan yang mulia. Di dalam Filipi 2:6-7 dikatakan, “Yesus dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.” Keadaan yang sebenarnya, Yesus adalah Tuhan yang mulia. Kita akan mendapatkan kemuliaan juga, meskipun kemuliaan kita sangat berbeda dengan kemuliaan Yesus Kristus. Bahkan kemuliaan tiap-tiap orang yang diselamatkan juga akan berbeda satu dengan yang lain.
Orang yang masuk Surga, akan memiliki hadiah atau kemuliaan yang berbeda, sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya setelah pertobatan, perbuatan untuk Tuhan. Karena itu, sebagai orang percaya, kita tidak cukup hanya dengan mendapatkan kepastian masuk Surga. Lebih baik, setelah kita bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, kita mencurahkan perhatian kita untuk melakukan hal-hal yang berguna dan terbaik bagi Tuhan.
Setiap orang yang menaruh pengharapan kepada Tuhan Yesus Kristus, mereka sedang menyucikan diri sama seperti Dia yang suci. Orang-orang seperti ini tidak akan pernah melewatkan kesempatan sedikitpun. Ketika masih ada di dunia ini, ia akan bekerja keras untuk mengerjakan segala sesuatu sesuai dengan kehendak Tuhan dan untuk Tuhan. Kita juga bekerja keras untuk membangun karakter yang kudus, perkataan kita selaras dengan perbuatan kita.
Views: 19