1 Petrus 1:7-12
Semua penderitaan dan pencobaan di dunia ini hanya sementara, untuk membuktikan kemurnian orang percaya. Kemurnian iman itu lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang biasanya diuji kemurniannya dengan api. Ketika didapati bahwa iman kita murni, maka kita akan memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Sekalipun kita dan penerima surat Petrus ini belum pernah melihat Yesus Kristus, tetapi kita harus mengasihi-Nya. Memang Tuhan Yesus juga sudah pernah berkata kepada Tomas, berbahagialah orang yang tidak melihat Tuhan Yesus tetapi percaya kepada-Nya. Memang ada saja orang yang menuntut untuk melihat dulu baru percaya, tetapi itu bukan iman yang Tuhan inginkan. Tomas sendiri sudah menyesal akan pernyataannya itu, sehingga kita pun tidak perlu mengikuti apa yang telah disampaikan oleh Tomas itu.
Yang paling penting dari semuanya adalah keselamatan jiwa. Tujuan iman kita sebenarnya sudah tercapai, yaitu pengharapan akan keselamatan jiwa kita. Kita tidak perlu berharap untuk bertemu dengan Tuhan Yesus pada hari ini. Suatu saat nanti, di waktu yang sudah ditentukan oleh-Nya, kita akan bertemu dengan Dia. Sekarang Tuhan Yesus ingin supaya kita bertahan, hidup dalam iman yang kuat dan teguh. Apapun yang terjadi dalam hidup kita, jangan sampai menggoyahkan atau mengubah iman kita kepada Yesus Kristus.
Keselamatan jiwa itulah yang diselidiki dan diteliti oleh para nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diperuntukkan bagi kita semua. Roh Kristus sendiri sudah ada sejak zaman Perjanjian Lama. Petrus menerangkan hal itu, bahwa para nabi itu telah meneliti saat dan apa yang terjadi, yang pernah disampaikan oleh Roh Kristus itu. Roh Tuhan yang ada di dalam para nabi itu disebut oleh Petrus sebagai Roh Kristus. Bagi orang-orang yang tidak mengakui keilahian Yesus Kristus, maka mereka adalah kelompok yang sesat.
Roh Kristus, Roh yang ada di dalam para nabi itu telah memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus, serta memberitahu tentang segala kemuliaan yang akan dinyatakan di dalam Yesus Kristus. Itulah yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya, oleh raja Daud serta nabi-nabi yang lain. Nubuatan itu bukan untuk diri mereka pada zaman itu. Nubuatan itu terjadi jauh di waktu berikutnya, yaitu di zaman Perjanjian Baru. Roh Kudus telah masuk ke dalam diri para rasul, sehingga para rasul memberitakan Injil dengan ilham dari Roh Kudus. Injil ini adalah hal-hal yang ingin diketahui oleh para malaikat.
Ternyata malaikat juga ingin tahu tentang berita Injil. Injil adalah berita yang ajaib. Demi untuk menyelamatkan manusia, Pribadi Kedua dari Tuhan turun ke dunia menjadi manusia, menghampakan atau mengosongkan diri. Para malaikat ingin mengetahui alasan mengapa Sang Pencipta rela menghampakan diri dan mengenakan tubuh manusia. Setelah itu, Ia dihukumkan di kayu salib, diolok-olok dan dihina oleh manusia, kemudian dimatikan. Di dalam Efesus 3:10 dikatakan, “… supaya sekarang oleh jemaat diberitakan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di Surga.” Penguasa-penguasa di Surga adalah para malaikat. Mereka ingin mendengarkan berita Injil yang disampaikan di dalam jemaat. Karena itu, kita perlu mempersiapkan diri dengan sungguh-sunggu sebelum berkhotbah, karena malaikat pun ingin mendengar berita Injil tersebut.
Views: 32