Perhentian Tuhan (Jelajah PB 914)

Ibrani 4:1-3

Di awal dari pasal ini, kembali diingatkan untuk waspada, supaya jangan sampai ada di antara kita yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk dalam perhentian-Nya masih berlaku. Saat ini, kesempatan untuk mendapatkan keselamatan masih terbuka lebar. Jika saat ini kita sudah percaya kepada Yesus Kristus, maka kita patut untuk mempertahankan iman kita, tetap percaya sampai pada kesudahannya. Keselamatan dari Tuhan tidak akan pernah hilang, tetapi iman seseorang bisa berubah. Untuk mendapatkan keselamatan itu, perlu iman yang tetap dan teguh, setia sampai pada akhirnya. Jika iman kita berubah, keluar dari Yesus Kristus, maka kita tidak akan mendapatkan kesempatan untuk diselamatkan.

Kita juga perlu melihat kembali akan komposisi iman yang ada pada kita. Kita harus mempercayai atau mengimani pengajaran yang benar. Selama kita masih berada di dunia ini, iman kita bisa dikacaukan, terutama oleh pengajaran-pengajaran sesat yang diajarkan di antara kita. Selama akal budi kita masih bisa digunakan dan kehendak bebas kita masih ada, kesempatan untuk masuk dalam iman yang benar atau iman yang salah, masih terbuka lebar. Setiap saat, apa yang kita percayai bisa berubah. Karena itulah kita selalu diperingatkan oleh firman Tuhan, supaya kita menjaga iman kita yang murni, sesuai dengan pengajaran para rasul.

Isi dari kitab Perjanjian Lama adalah simbolik, untuk menyimbolkan sang Mesias. Lukas 24:44 mengatakan, “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.” Kisah perjalanan bangsa Yahudi dari Mesir sampai ke tanah Kanaan, juga merupakan peristiwa simbolik. Ada banyak simbol dan pengajaran yang disampaikan dalam peristiwa itu. Peristiwa itu menyimbolkan perjalanan manusia dari dunia menuju surga. Semua bisa keluar dari Mesir, tetapi tidak semua bisa masuk ke tanah Kanaan. Semua bisa percaya di awal, tetapi belum yang semua itu bisa setia sampai pada kesudahannya.

Kepada kita diberitakan kabar kesukaan, sama seperti mereka, yaitu orang-orang di Perjanjian Lama. Tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya. Iman yang timbul dari pendengaran firman itu seharusnya bisa bertumbuh. Jika tidak bertumbuh, maka ia akan layu dan pada akhirnya mati. Karena itulah kita diberi perintah untuk memberitakan Injil dan mendirikan jemaat. Tidak cukup memberitakan Injil, tetapi juga harus bisa bertumbuh bersama-sama di dalam jemaat. Itulah pentingnya jemaat didirikan, untuk bisa menumbuhkan iman secara bersama-sama.

Orang-orang yang beriman akan masuk ke tempat perhentian Tuhan. Yang tidak masuk ke tempat perhentian tersebut adalah orang-orang yang tidak beriman atau beriman tetapi salah. Sampai Tuhan bersumpah, mereka yang tidak beriman tidak akan masuk ke tempat perhentian-Nya. Perhentian yang dimaksudkan di sini adalah perhentian untuk selama-lamanya. Sedangkan di Perjanjian Lama, perhentian itu disimbolkan dengan hari Sabat. Tuhan bekerja menciptakan dunia beserta dengan isinya, kemudian memasuki perhentian di hari ke tujuh.

Views: 22

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top