Kehilangan Keselamatan (Jelajah PB 911)

Ibrani 3:5-6

Musa telah setia sebagai pelayan, sedangkan Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya. Rumah yang dibangun itu adalah kita. Kita disebut sebagai rumah Tuhan jika kita sampai pada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan. Kita memang sudah diselamatkan. Tetapi keselamatan itu akan tetap ada pada kita jika kita didapati percaya dan setia sampai pada akhirnya. Dari ayat ini kita bisa melihat bahwa kita tidak bisa bahwa sekali diselamatkan maka status keselamatan itu akan terus ada dalam diri kita. Keselamatan itu tidak jadi diberikan kepada kita, jika kita tidak setia kepada Tuhan, jika kita keluar dari Yesus Kristus. Itulah pentingnya sehingga Tuhan sendiri menginginkan kita untuk teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan di dalam Yesus Kristus.

Orang yang sudah bertobat dan percaya kepada Yesus masih memiliki kemungkinan untuk berubah pikiran. Orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus masih memiliki kehendak bebas, memiliki pilihan untuk tetap setia kepada Tuhan atau tidak. Jika kita tidak memiliki kehendak bebas lagi setelah bertobat, berarti kita sedang hidup dalam penjajahan. Hal itu tidak mungkin karena Tuhan tidak pernah memaksakan kehendak-Nya kepada manusia, terutama dalam hal keselamatan.

Ketika Tuhan menciptakan Adam dan Hawa, Tuhan memberikan kehendak bebas kepada mereka. Dia bisa memilih untuk terus menyembah Tuhan atau menentang Tuhan. Sesudah manusia jatuh ke dalam dosa, semua keturunan mereka juga memiliki kehendak bebas untuk menyembah atau menentang Tuhan. Bahkan nanti di masa Kerajaan Seribu Tahun, orang-orang juga masih mendapatkan kehendak bebas, untuk memilih percaya kepada Tuhan atau tidak. Tuhan setia dengan ketetapan-Nya, dari sejak semula sampai akhir dunia ini. Tuhan ingin supaya manusia bisa menyadari bahwa Tuhan itu mengasihi dia dan maha baik kepada semua manusia. Berbeda dengan Iblis yang ingin memaksa manusia supaya menyembah kepadanya.

Ada juga pemahaman dari kalangan tertentu yang mengatakan bahwa ketika seseorang jatuh ke dalam dosa, maka ia akan kehilangan keselamatan. Sebenarnya tidaklah demikian. Jika seseorang sudah bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, maka posisinya sudah di dalam keselamatan. Pada waktu itu Yesus Kristus dihukumkan untuk menggantikan dia dan dia seharusnya menggantikan hidup Yesus Kristus. Jika seseorang itu jatuh ke dalam dosa moral, sebenarnya posisinya masih hidup dalam keselamatan. Ketika orang itu jatuh ke dalam dosa, tetapi dia tetap percaya Yesus sebagai juru selamatnya, maka posisinya masih tetap di dalam keselamatan. Orang yang sudah diselamatkan bisa jatuh di dalam dosa, tetapi bukan hidup di dalam dosa.

Ada kondisi dosa tertentu yang membuat orang tidak bisa lagi memperoleh keselamatan, yaitu yaitu berubah percaya atau murtad (Ibrani 10:26, 35, 38). Orang yang tadinya percaya kepada Yesus Kristus, kemudian berubah menjadi tidak percaya kepada Yesus Kristus, maka ia tidak lagi berada dalam posisi sebagai orang yang dikuduskan. Di dalam 1 Yohanes 5:16 dikatakan, “Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa.”

Views: 31

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top