Ibrani 5:8-14
Posisi Tuhan Yesus sebagai Anak, tetapi Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya. Dia taat sampai mati di kayu salib. Yesus sudah mencapai kesempurnaan-Nya dalam ketaatan sebagai manusia, Ia menjadi pokok atau pusat keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya. Ketaatan manusia kepada Yesus Kristus pasti diawali dengan pertobatan dan percaya penuh kepada Yesus Kristus. Yesus Kristus dipanggil dan ditetapkan oleh Bapa menjadi Imam Besar, menurut peraturan Melkisedek. Keimamatan Yesus sama seperti keimamatan Melkisedek. Keimamatan Melkisedek tidak bisa mati, seperti keimamatan seorang ayah atau keimamatan Harun, ketika ia mati harus digantikan oleh orang lain.
Yesus Kristus adalah Imam Besar bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya. Sedangkan kita adalah imam atas diri kita sendiri. Seharusnya tidak ada lagi orang yang menjadi imam atas orang lain. Seharusnya juga tidak ada orang percaya yang mau diimami oleh orang lain. Yang disampaikan oleh rasul Paulus ini adalah rahasia rohani yang sangat tinggi. Jika semua hal ini tidak dituliskan dalam surat Ibrani ini, maka konsep keimamatan di dunia ini akan sangat kacau. Memang perkara rohani seringkali sukar untuk dijelaskan. Banyak orang yang lamban dalam mendengarkan pengajaran-pengajaran rohani. Ada juga yang mengerti tetapi tidak berani untuk bertindak. Orang yang mengerti tetapi tidak bertindak, sama saja membangkang untuk tidak melakukan kebenaran.
Di setiap gereja ada tradisi yang dilakukan secara terus menerus dan turun menurun. Konsep telah ditanamkan, sehingga tidak mudah untuk diubah. Pada waktu zaman Yesus Kristus dan para rasul juga seperti itu. Orang-orang Yahudi telah memiliki konsep tersendiri mengenai keselamatan. Ketika mereka menjadi Kristen, tidak serta merta mereka berubah. Mereka mungkin mengerti tentang firman Tuhan yang disampaikan oleh Yesus dan para rasul. Tetapi tidak mudah untuk mengubah konsep yang sudah ada. Bahkan sekelas rasul Petrus pun tidak berani mengubah konsep mengenai makanan haram halal atau mengenai pergaulan dengan orang bukan Yahudi.
Hal itu juga terjadi pada saat bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Mereka tidak serta merta bisa meninggalkan kebiasaan yang sudah mendarah daging di Mesir. Kehidupan kerohanian mereka sudah tercampur dengan kepercayaan orang Mesir, yang senang menyembah berhala. Karena itu, ketika bangsa Israel telah keluar dari tanah Mesir, mereka pun tidak bisa dengan mudah melepaskan kebiasaan itu. Pikiran mereka masih berada di Mesir, meskipun tubuh mereka sudah keluar dari Mesir.
Penerima surat Ibrani ini adalah orang-orang yang sudah lama menjadi Kristen. Tetapi mereka yang seharusnya sudah bisa jadi pengajar, justru masih perlu diajar lagi mengenai asas-asas pokok dari penyataan Tuhan. Mereka masih memerlukan pengajaran yang biasa-biasa, bukan pengajaran yang berat dan dalam. Mereka sudah lama percaya, tetapi Paulus menganggap mereka masih seperti orang yang baru percaya. Kita seharusnya menjadi orang Kristen yang semakin dewasa. Sejak kita percaya kepada Yesus, sejak kita diselamatkan, seharusnya kita makin bertumbuh. Kita seharusnya semakin hari semakin mengerti kebenaran. Kita harus mengerti benar tentang asas-asas pokok pengajaran, yaitu mengenai konsep keselamatan, sehingga kita semakin bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus.
Views: 55