Trinitas (Jelajah PB 824)

2 Tesalonika 1:2

Pengajaran secara lisan mudah sekali untuk dilupakan. Ini salah satu tujuan dari ditulisnya renungan ini, supaya pengajaran yang disampaikan bisa dibaca ulang setiap saat. Saudara bisa mencarinya kembali, jika sewaktu-waktu kita ingat akan salah satu firman Tuhan, tetapi tidak ingat secara keseluruhan. Kita saat ini mendapatkan kemudahan-kemudahan untuk mempelajari firman Tuhan, sehingga kita harus lebih sungguh-sungguh untuk menguatkan dan meneguhkan iman kita kepada Yesus Kristus.

Di surat Tesalonika ini jelas sekali dibedakan antara Pribadi Bapa dengan Yesus Kristus. Hal ini menjelaskan mengenai konsep Tritunggal Tuhan kita. Banyak orang saat ini mempelajari konsep Tritunggal dengan dasar yang salah, biasanya didasarkan dari kitab lain. Hal mengenai Tritunggal sebenarnya berkaitan dengan pewahyuan. Kita tidak akan kenal dengan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, jika tidak dijelaskan di dalam Alkitab. Melalui Alkitab, Tuhan itu ingin memperkenalkan diri kepada ciptaan-Nya, bukan melalui kitab lain. Artinya, konsep Tritunggal harus dipelajari berdasarkan dari Alkitab, bukan dari buku atau kitab lain. Jika kita mendasarkan konsep Tritunggal dari kitab selain Alkitab, maka tidak akan pernah jelas.

Alkitab telah membuktikan dirinya sebagai satu-satunya firman Tuhan yang tidak memiliki kesalahan apapun. Tuhan pencipta langit dan bumi adalah Tuhan yang maha benar. Karena itu, Dia akan memberi pewahyuan dan tertulis dalam kitab yang tidak ada salahnya sama sekali. Ketika kita mempercayai bahwa Tuhan kita adalah maha kudus, maka Alkitab juga mengajarkan standar moral yang paling tinggi dibandingkan dengan kitab-kitab lain. Hanya Alkitab yang di dalamnya mengajarkan untuk mengasihi musuh dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Jika kita tahu bahwa Tuhan itu maha tahu, maka Alkitab telah memberitahu segala sesuatu yang telah berlalu serta sanggup menubuatkan segala sesuatu yang akan terjadi. Hanya Alkitab yang bisa melakukan itu. Karena itulah Alkitab layak dipercaya sebagai satu-satunya firman Tuhan.

Melalui Alkitab itu, maka kita bisa mempelajari Tuhan yang maha benar, mengenal Tuhan yang maha kudus, maha tahu, maha kasih, maha adil dan seterusnya. Melalui Alkitab kita akan mengetahui tentang konsep Tuhan yang benar. Tidak peduli mudah atau sulit untuk dipahami, tidak peduli betapa anehnya menurut kita, tetapi itulah yang benar. Melalui pewahyuan yang diterima oleh rasul Paulus, Tuhan memperkenalkan diri dengan konsep Tritunggal atau Trinitas. Bapa adalah satu Pribadi dan Yesus adalah satu Pribadi. Kekristenan yang tidak mengakui Tritunggal adalah kekristenan yang salah. Jika tidak mengakui Tritunggal, maka konsep yang diajarkan tentang keselamatan akan menjadi kacau. Demikian juga dengan konsep atau doktrin yang lain, akan mengalami masalah di sana sini.

Di dalam pernyataan-penyataan Alkitab, Bapa yang satu Pribadi, Yesus yang satu Pribadi dan Roh Kudus yang satu Pribadi itu, mereka dalam satu kesatuan yang utuh. Ketika orang melihat Yesus, sama dengan melihat Bapa. Kita juga menemukan pernyataan bahwa Bapa dan Yesus adalah satu. Jadi tidak ada istilah yang bisa menggambarkan ketiga Pribadi yang menjadi satu itu sebagai Tritunggal atau Trinitas. Paulus ingin supaya jemaat di Tesalonika mengerti bahwa Bapa maupun Yesus Kristus menyertai mereka. Di dalam penganiayaan yang berat, mereka tetap kuat karena Tuhan tidak meninggalkan mereka.

Views: 25

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top