2 Tesalonika 1:6-12
Pada saatnya nanti, bukan sekarang, pembalasan Tuhan akan adil. Saat ini posisi kita masih seperti berada diperantauan. Ketika nanti Tuhan Yesus datang bersama dengan para malaikat-Nya, saat itulah terjadi pembalasan. Rasul Paulus sedang memberi penghiburan kepada jemaat di Tesalonika yang sedang mengalami penganiayaan besar. Dari penganiayaan yang mereka alami, membuktikan bahwa mereka sungguh-sungguh adalah warga kerajaan Allah. Mereka perlu sabar dan tabah sampai kesudahannya. Tuhan akan datang dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala. Tuhan akan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Tuhan dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.
Banyak orang yang berseru-seru kepada Tuhan tetapi sebenarnya tidak mengenal Tuhan itu dengan baik. Mereka sebenarnya tidak mengenal sifat Tuhan. Jika kita mengenal sifat Tuhan, maka dalam hidup kita pun akan mencerminkan sifat-sifat Tuhan tersebut. Kita tidak bisa mengakui diri sebagai anak Tuhan tetapi tidak memiliki sifat Tuhan yang tercermin dalam hidup dan perilaku kita sehari-hari. Karena itulah, jika kita mengenal Tuhan dan menjadi orang Kristen, kita tidak boleh sekali-sekali melakukan kekerasan. Ketika kita melakukan kekerasan, kita tidak sedang menciderai orang lain, tetapi sedang menciderai diri sendiri. Kita sedang merusak gambaran kita sebagai orang Kristen.
Memang telah tercatat dalam sejarah, ada gereja-gereja yang telah melakukan dan menggunakan kekerasan. Nenek moyang kita dalam iman, yaitu kaum Anabaptis habis teraniaya, karena orang-orang yang mengaku sebagai orang Kristen tetapi kelakuannya seperti anak Iblis. Sejarah kekristenan seperti ini memang memalukan dan seharusnya menjadi pelajaran supaya tidak terulang kembali. Ciri kekristenan menjadi hancur, karena kehidupan orang yang mengakui Kristen tetapi cara hidup dan perilakunya tidak mencerminkan kekristenan sama sekali. Kebenaran yang kita miliki saat ini hanya boleh ditawarkan kepada orang lain, bukan dipaksakan. Kita hanya boleh menyampaikan atau menguraikan pengajaran kekristenan saja, tanpa harus memaksakannya.
Orang-orang yang telah menganiaya orang Kristen akan menjalani hukuman kebinasaan sampai selama-lamanya. Mereka juga akan dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya. Neraka sendiri jauh dari hadirat Tuhan. Karena itu orang Tesalonika perlu bersabar menghadapi semua penganiayaan yang terjadi. Tuhan akan datang dengan kemuliaan-Nya, akan membalaskan terhadap orang-orang yang telah melakukan hal-hal jahat.
Paulus berdoa supaya jemaat di Tesalonika semakin mantap di dalam Tuhan, terutama ketika mereka menghadapi penganiayaan besar. Paulus berdoa supaya mereka semakin setia dan semakin mengasihi satu dengan yang lain. Mereka tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Dengan demikian, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan melalui mereka. Nama Tuhan Yesus akan dimuliakan melalui orang-orang Kristen yang tidak memakai kekerasan.
Kita sebagai orang Kristen harus penuh kasih, seperti yang telah dilakukan oleh Yesus kepada kita. Kasih yang harus dilakukan oleh orang Kristen adalah memberitakan Injil dan kebenaran Yesus Kristus, supaya semakin banyak orang yang dilepaskan dari belenggu dosa. Pelayanan kasih yang lain perlu kita lakukan, seperti pelayanan sosial. Tetapi hal itu jangan sampai menjadi tujuan utama. Tujuan utama dalam pelayanan kasih adalah memberitakan Injil, bukan memaksa orang untuk menjadi Kristen.
Views: 16