1 Tesalonika 1:3-6
Paulus selalu mengingat pekerjaan iman dari jemaat di Tesalonika. Pekerjaan iman adalah segala sesuatu yang kita lakukan setelah bertobat dan percaya Yesus, setelah kita beriman kepada Yesus Kristus. Usaha kasih artinya setiap orang percaya saling memperhatikan satu dengan yang lain, saling mengasihi satu dengan yang lain. Karena terjalin kasih yang erat, maka Iblis akan sulit untuk mengalahkan mereka. Jemaat Tesalonika juga memiliki ketekunan pengharapan kepada Tuhan Yesus Kristus di hadapan Allah Bapa. Jemaat telah mendengar bahwa Yesus akan datang untuk kedua kalinya, sehingga mereka tekun berharap akan hal itu. Salah satu faktor yang bisa menguatkan kita adalah ketika kita mengingat dan berharap bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali. Jika kita lupa akan kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali dan tidak berharap akan hal tersebut, maka iman kita akan melemah.
Hanya orang yang percaya akan masuk Surga, maka ia akan berharap bahwa Yesus akan segera datang. Kita percaya bahwa Surga jauh lebih enak dan nyaman daripada di dunia ini. Orang yang tidak memiliki kepastian masuk Surga, ia tidak akan mungkin berharap Tuhan datang segera. Kepastian masuk Surga didapatkan ketika kita percaya dan bertobat kepada Yesus Kristus. Tuhan Yesus sudah menggantikan kita dihukumkan di atas kayu salib atas semua dosa kita. Sekarang kita sedang menggantikan Dia hidup. Tidak ada persoalan kapan saja Tuhan datang atau kapan saja orang percaya mati. Orang-orang seperti ini yang sangat berharap Tuhan segera datang. Itulah yang disebut dengan ketekunan pengharapan di dalam Yesus Kristus.
Rasul Paulus yakin bahwa jemaat di Tesalonika dikasihi oleh Tuhan. Kita juga dikasihi oleh Tuhan, ketika menjadi jemaat yang melakukan kebenaran di hadapan Tuhan. Tuhan telah memilih jemaat di Tesalonika untuk menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran. Dulu Tuhan memilih bangsa Yahudi berada di posisi ini. Sekarang, Tuhan memilih jemaat untuk menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran. Ini bukan pemilihan untuk masuk Surga. Jemaat dipilih untuk menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran, tetapi tidak semua orang yang ada di dalam jemaat tersebut bisa masuk Surga. Mereka bisa masuk Surga ketika mau menjawab kasih Tuhan, yaitu dengan bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus.
Injil yang diberitakan oleh Paulus bukan disampaikan dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan kepastian yang kokoh. Pada waktu rasul Paulus menyampaikan firman Tuhan, Roh Kudus sudah berada di dalam hatinya. Roh Kudus memakai kata-kata yang diucapkan oleh Paulus untuk mengetuk setiap hati orang yang mendengarnya. Sama ketika renungan ini disampaikan dan dibaca, Roh Kudus menolong untuk mengetuk hati para membaca. Membaca atau merenungkan firman Tuhan ini akan berbeda dengan membaca cerita lain.
Orang Tesalonika tahu mengenai kerja keras yang telah dilakukan oleh Paulus. Paulus bukan hanya bekerja keras dalam memberitakan Injil, tetapi dia juga bekerja untuk menunjang hidup dan pelayanannya. Orang Tesalonika telah menjadi penurut Paulus dan penurut Tuhan. Memang saat ini tidak ada orang yang bisa bertemu dengan Tuhan secara langsung. Karena itu, kita harus ikut kepada orang yang memberitakan Injil kepada kita, orang yang mengajar kita tentang firman Tuhan. Hal ini kita lakukan supaya hidup kita lebih terarah dan diharapkan bisa kokoh dalam iman dan pengajaran.
Views: 29