Kolose 3:12-16
Ketika kita menjadi manusia baru di dalam Yesus Kristus, kita harus mengerti dan memahami kebenaran firman Tuhan, lalu mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Kita telah dipilih oleh Tuhan, tetapi bukan untuk masuk Surga. Kita dipilih di dalam jemaat sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran. Untuk masuk Surga, kita tidak dipilih oleh Tuhan, tetapi itu adalah keputusan kita untuk bertobat dan percaya kepada-Nya. Bangsa Yahudi pernah dipilih sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran. Tugas mereka telah selesai dan sekarang berganti menjadi tugas jemaat di Perjanjian Baru, sampai zaman sekarang. Karena kita bergabung di dalam jemaat itu, maka kita disebut sebagai orang pilihan.
Ketika kita ada di dalam Tuhan, seharusnya kita penuh dengan kesabaran dan pengampunan. Di dalam jemaat seharusnya tidak ada dendam. Jika Tuhan telah mengampuni kita dari semua dosa kita, seharusnya kita juga mengampuni orang lain yang telah bersalah kepada kita. Jika anggota jemaat melakukan semuanya ini, maka kehidupan di dalam jemaat itu sangat indah. Di dalam jemaat bisa saling menguatkan, saling mengampuni dan tidak saling menyakiti. Itulah yang diinginkan Tuhan, sehingga jemaat itu menjadi berkat bagi anggotanya serta bagi orang-orang di sekitarnya.
Di atas semuanya itu, kita perlu mengenakan kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Jemaat bisa berkumpul dan menjadi satu, jika ada kasih di dalamnya. Ketika kita mengasihi satu dengan yang lain, maka kita tidak akan berusaha untuk menyakiti satu dengan yang lain. Ketika kita mengasihi orang lain, maka kita akan sabar terhadap orang tersebut. Kita juga akan sungguh-sungguh memperhatikan orang yang kita kasihi. Kasih akan mengikat dan menyempurnakan segala sesuatu.
Jangan pernah membiarkan amarah memerintah dalam hati kita, tetapi hendaknya damai sejahtera Kristus yang memerintah di dalam hati kita. Untuk itulah kita telah dipanggil menjadi satu tubuh, yaitu di dalam satu jemaat. Kita perlu ingat bahwa tubuh Kristus itu bukan semua kekristenan yang ada di dunia ini. Tubuh Kristus itu adalah satu jemaat lokal. Karena itu, di dalam satu jemaat lokal tidak boleh ada pertentangan di dalamnya. Satu jemaat lokal harus satu hati, karena satu tubuh. Jika dalam satu tubuh tidak sehati, maka tubuh itu sebenarnya sudah sakit atau rusak. Beberapa bagian di dalam tubuh tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga berakibat fatal bagi tubuh tersebut. Supaya jemaat bisa bertumbuh dengan sebagaimana mestinya, perlu mengikuti ketentuan Tuhan.
Jemaat lokal perlu memiliki pemimpin dan visi yang jelas. Hal ini yang bisa membuat jemaat tersebut bisa bersatu, sehati dan sepikir. Jika tidak bisa satu visi, maka tubuh atau jemaat itu tidak bisa berfungsi maksimal, bahkan mungkin akan cenderung saling merusak dan pada akhirnya menjadi lumpuh. Jangan sampai di dalam satu jemaat justru lebih banyak bertikai atau bertengkar, sehingga tidak bisa menjadi contoh dan teladan yang baik bagi anggota jemaatnya. Pertikaian dan perdebatan hanya akan membuat setiap anggota saling menyakiti, bukan saling membangun.
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kita, sehingga kita dengan segala hikmat bisa mengajar dan menegur seorang akan yang lain, sambil menyanyikan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani. Mengajar lebih enak daripada menegur. Tetapi jika ada yang perlu ditegur, juga harus ditegur, supaya tidak merusak yang lain.
Views: 1