Bos atau Karyawan (Jelajah PB 802)

Kolose 3:22-4:2

Sebagai hamba atau karyawan, maka kita harus taat kepada atasan kita. Di perusahaan ada jenjang kepemimpinan dan kita perlu taat jika kita bekerja di perusahaan tersebut. Orang Kristen seharusnya memiliki sifat yang tulus. Karena itu ketaatan kepada pemimpin harus dilakukan di depan maupun di belakang mereka. Jika hanya taat di depan pemimpin lalu tidak taat ketika tidak ada pemimpin, maka itu disebut munafik atau menjilat. Jika memang tidak cocok dengan atasan karena tidak beres, lebih baik keluar dari perusahaan tersebut, daripada kita ikut terseret dalam ketidakberesan atasan itu. Apapun yang kita perbuat di dunia ini, hendaklah diperbuat dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Dalam melakukan pekerjaan di dunia ini, kejujuran sangat penting. Kita tidak perlu melakukan manupulasi apapun demi mencari keuntungan. Kita perlu tahu bahwa dari Tuhanlah kita akan menerima bagian yang ditentukan bagi kita sebagai upah. Berkat itu tidak hanya dari tempat kita bekerja. Tuhan bisa membuka berkat dari mana saja. Tuhan memberikan berkat dalam bentuk apa saja. Karena itu, ketika kita bekerja, janganlah upah atau uang itu menjadi tujuan utama. Tujuan utama di dalam kita bekerja adalah bahwa kita memuliakan Tuhan melalui pekerjaan kita itu. Jika kita mendapatkan upah, maka itu adalah berkat Tuhan. Orang yang bekerja dengan tulus akan melaksanakan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh, meskipun ia mendapatkan upah yang tidak sesuai. Tetapi, berkat dari Tuhan tidak hanya dari upah tersebut.

Ketika kita menjadi bawahan dan kita memiliki atasan, bukan berarti tidak ada yang membela. Kita memiliki pembela, yaitu Tuhan. Pada akhirnya Tuhan akan menjadi hakim atas semua yang kita lakukan dan kita perbuat di dunia ini. Kita semua akan berdiri di hadapan Tuhan untuk mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang sudah kita lakukan dan kita katakan di dunia ini.

Jika kita menjadi tuan atau pemimpin, maka kita diperintahkan untuk berlaku adil dan jujur kepada bawahan atau karyawan kita. Kita diingatkan bahwa kita juga memiliki tuan di Surga. Posisi kita juga menjadi hamba di hadapan Tuhan. Jika kita sudah menggunakan tenaga dan pikiran dari karyawan kita, maka kita juga wajib untuk menghargai mereka dengan adil. Mereka layak untuk mendapatkan yang menjadi bagian mereka. Kita tidak boleh menutup berkat atas mereka. Kita juga harus jujur kepada karyawan, tidak memanfaatkan tenaga atau pikiran mereka untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, tanpa memberikan pemberdayaan kepada mereka. Jika demikian, itu namanya melakukan pemerasan.

Orang Kristen harus bertekun di dalam doa serta berjaga-jaga sambil mengucap syukur. Berdoa merupakan kesempatan istimewa yang diberikan oleh Tuhan kepada orang percaya untuk menyampaikan sesuatu kepada-Nya. Doa bisa dipertimbangkan oleh Tuhan untuk mengubah rencana Tuhan. Ini adalah kesempatan yang sangat berharga yang diberikan oleh Tuhan kepada orang percaya. Siapakah kita ini yang mendapatkan kesempatan untuk mengubah rencana Tuhan yang sangat sempurna dan mulia. Dalam banyak hal Tuhan memberikan kebebasan kepada manusia untuk melakukan segala sesuatu yang diinginkannya. Karena itulah Tuhan juga memberi kesempatan kepada manusia, terutama yang percaya kepada-Nya untuk berdoa, meminta dan memohon kepada Tuhan. Doa perlu dilakukan dengan tekun. Tekun artinya dilakukan secara terus menerus (konsisten) dalam waktu yang lama (dengan kesabaran).

Views: 13

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top