Pelayanan Yang Tulus (Jelajah PB 803)

Kolose 4:3-8

Rasul Paulus berharap supaya jemaat juga berdoa agar pintu pemberitaan Injil dibukakan. Bukan hanya pada zaman rasul Paulus, tetapi juga di zaman sekarang. Kita perlu berdoa supaya Injil terus bisa diberitakan kepada semua orang. Supaya firman yang disampaikan oleh para pemberita Injil dapat memenangkan dan memerdekakan orang yang masih dalam tawanan atau belenggu dosa. Orang-orang yang belum mengenal kebenaran diharapkan pada akhirnya bisa mengenal kebenaran itu dan terbebas dari kehidupan yang terikat dengan berbagai hal yang jahat. Ketika kita berbicara mengenai rahasia Kristus, maka dengan doa tersebut Tuhan bisa menambahkan hikmat untuk memberitakan kata-kata yang benar.

Kita perlu hidup dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar. Kita perlu berhati-hati dan mempergunakan waktu yang ada. Kita harus dapat melihat bahwa waktu yang Tuhan berikan kepada kita setelah kita diselamatkan adalah waktu untuk mengisi kekekalan kita. Waktu sebelum kita diselamatkan telah kita pakai untuk banyak hal yang negatif atau memalukan Tuhan. Semuanya itu telah dikerjakan di luar Tuhan. Sekarang, setelah kita diselamatkan, merupakan kesempatan bagi kita untuk melakukan hal-hal yang berkenan kepada Tuhan. Memang kita masuk Surga bukan karena perbuatan kita. Tetapi semua perbuatan kita di dunia ini akan dihitung untuk mendapatkan hadiah berupa mahkota dan kemuliaan. Setiap orang akan mendapatkan hadiah dan kemuliaan yang berbeda. Karena itulah maka kita perlu bersungguh-sungguh untuk memakai waktu yang ada ini.

Kita harus bisa berkata-kata dengan penuh kasih. Kata-kata yang kita ucapkan bersifat menasihati atau menguatkan orang lain. Dengan demikian kita akan tahu cara untuk menjawab pertanyaan setiap orang. Rasul Paulus ingin kita hidup berhikmat dan bijaksana, sehingga kita perlu berhati-hati dalam berkata-kata. Dalam perkataan yang hati-hati, akan jauh dari menjelekkan orang atau menghasut orang. Perkataan yang keluar dari mulut kita suatu saat harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.

Paulus menjelaskan tentang seseorang yang bernama Tikhikus. Dia adalah pembawa surat Kolose dan Efesus. Kemungkinan besar Tikhikus adalah gembala jemaat di Kolose. Pada waktu ia pergi, tugas penggembalaan diserahkan kepada Arkhipus (ayat 17). Tikhikus disebut sebagai seorang pelayan yang setia dan merupakan teman pelayanan Paulus di dalam Tuhan. Melalui dia akan diberitahukan kepada jemaat Kolose tentang segala sesuatu mengenai Paulus. Mungkin jemaat di Kolose sangat ingin tahu hal-hal yang terjadi terhadap Paulus.

Dengan datangnya Tikhikus ke Kolose, diharapkan dapat menyampaikan informasi tentang Paulus serta dapat menghibur hati jemaat di Kolose. Kita bisa melihat bahwa jemaat-jemaat pada waktu itu sangat mengasihi para hamba Tuhan dan pemberita Injil. Memang pada waktu itu hamba Tuhan melayani dengan tulus dan tidak mencari keuntungan sendiri. Ketulusan dalam pelayanan itu seharusnya terjadi sampai pada hari ini. Para hamba Tuhan seharusnya melayani dengan tulus dan segenap hati, sedangkan jemaat memberikan dukungan sehingga pelayanan dan pemberitaan Injil terus berlangsung dengan baik. Jangan sampai tujuan gereja menjadi berubah. Kita harus terus ingat bahwa tujuan Tuhan mendirikan gereja adalah sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran. Melalui gereja, Injil harus diberitakan kepada semua orang. Melalui gereja, teladan kebenaran firman Tuhan harus diperlihatkan.

Views: 2

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top