Filipi 2:25-30
Epafroditus diperkirakan sebagai orang yang membawa surat ini ke jemaat Filipi. Epafroditus sudah dianggap saudara oleh Paulus. Dia menjadi teman sekerja dan seperjuangan. Epafroditus ternyata adalah orang Filipi yang diutus oleh jemaat Filipi untuk melayani semua keperluan Paulus pada saat berada di dalam penjara. Epafroditus pernah sakit dan hampir mati. Sebenarnya, Paulus memiliki kuasa untuk menyembuhkan Epafroditus, supaya dia sembuh dan tidak sampai hampir mati. Paulus tidak menggunakan kuasanya itu untuk menyembuhkan Epafroditus, karena memang kuasa itu hanya untuk membuktikan bahwa Paulus adalah rasul. Dalam hal ini, Paulus tidak perlu membuktikan bahwa dirinya adalah rasul, sehingga tidak ada kepentingan untuk menggunakan kuasa mujizat itu.
Di dalam 2 Korintus 12:12 jelas dikatakan bahwa mujizat adalah bukti bahwa Paulus itu rasul. Di akhir pelayanan para rasul, setelah terbukti bahwa jemaat menerima mereka sebagai rasul, ternyata mereka tidak mengadakan mujizat lagi. Ketika Timotius sakit, Paulus tidak langsung menggunakan kuasanya untuk menyembuhkan Timotius. Paulus memberi saran supaya Timotius tidak hanya minum air putih saja, tetapi juga minum sedikit anggur, untuk membantu pemulihan sakit pencernaannya. Demikian juga ketika Epafroditus sakit parah, Paulus pun tidak menggunakan kuasanya untuk menyembuhkan dia.
Di akhir zaman, telah dinubuatkan bahwa mesias-mesias palsu akan muncul dan menggunakan mujizat sebagai cara untuk memengaruhi orang lain. Jangan sampai kita disesatkan oleh mesias-mesias palsu, oleh anti-Kristus yang menggunakan nama Yesus. Tuhan mengasihi Epafroditus dan juga mengasihi Paulus, sehingga Tuhan menyembuhkannya dari sakit itu. Hal itu terjadi, membuat Paulus tetap bersukacita dan dukacitanya tidak bertambah-tambah. Epafroditus sembuh karena memang Tuhan menghendakinya sembuh.
Jika kita sedang sakit dan ternyata Tuhan memberikan perpanjangan umur kepada kita, berarti masih ada yang harus kita kerjakan demi kemuliaan Tuhan. Waktu yang ada seharusnya dipakai dengan sungguh-sungguh untuk melayani Tuhan. Jika kita sudah tidak bisa melayani, kita tetap bisa mendukung pelayanan di dalam doa. Masih banyak hal yang bisa kerjakan, meskipun usia sudah lanjut dan Tuhan memanggil kita menghadap kepada-Nya.
Paulus menghendaki supaya Epafroditus disambut oleh jemaat Filipi di dalam Tuhan dengan segala sukacita dan jemaat Filipi seharusnya menghormati orang-orang seperti Epafroditus. Kita seharusnya menghormati orang-orang yang melayani Tuhan. Karena pekerjaan Kristus, Epafroditus nyaris mati dan ia mempertaruhkan jiwanya untuk memenuhi apa yang masih kurang dalam pelayanan jemaat Filipi terhadap Paulus.
Seringkali karena mulai banyak hamba Tuhan yang mementingkan diri sendiri, maka orang Kristen menjadi cenderung tidak menghormati mereka. Dampaknya, orang-orang yang tertarik untuk menjadi hamba Tuhan menjadi berkurang drastis. Jika situasi ini terjadi terus menerus, maka keadaan gereja akan semakin buruk. Pada akhirnya gereja tidak lagi bisa berfungsi menjadi terang. Karena itu, jika kita menjumpai ada hamba Tuhan yang melayani dengan tulus hati, maka seharusnya kita mengasihi dan menyayanginya. Kita mendukungnya dalam pelayanan, supaya Injil tetap terus diberitakan dan iman orang-orang dikuatkan.
Views: 2