Krisis Teladan (Jelajah PB 785)

Filipi 4:9-10

Inti dari apa yang disampaikan oleh rasul Paulus sebelumnya adalah perhatian dalam hal melihat dan mendengar. Sebelumnya Paulus memberi penegasan supaya kita memikirkan hal yang baik-baik. Pikiran kita berasal dari sumber yang kita lihat dan kita dengar. Apa yang didengar dari pengajaran Paulus dan apa yang dilihat dari teladan kehidupan Paulus, semuanya harus kita pikirkan dan lakukan. Jika semuanya itu dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka Tuhan sang sumber damai sejahtera itu akan menyertai kita.

Dalam kehidupan secara umum di dunia, bahkan di dalam kehidupan bergereja, semakin hari kita semakin sulit untuk mencari teladan yang baik. Para memimpin negara dan para pejabat, mereka satu persatu diadili karena telah melakukan hal-hal yang melanggar aturan. Beberapa berita juga mungkin kita dengar dan baca, ada pemimpin-pemimpin gereja yang juga jatuh dalam perilaku moral yang tidak baik, yang bahkan juga dituntut dan diadili secara hukum negara. Semakin hari kita semakin sulit untuk mendapatkan teladan hidup yang baik. Karena itu, mau tidak mau, sebagai orang Kristen yang diingatkan dengan firman ini, maka kitalah yang seharusnya berusaha menjadi teladan, menjadi saksi yang baik bagi orang-orang yang berada di antara kita.

Untuk memulai menjadi teladan bagi orang lain, maka kita harus bersikap kritis terhadap segala sesuatu. Kita seharusnya tidak mengikuti orang-orang yang tidak memberi teladan dalam hidupnya. Selain kita mendengarkan pengajaran, kita juga perlu melihat motivasi dan kehidupan moral pengajar tersebut. Mengajar itu lebih mudah, tetapi melakukan apa yang diajarkan itu yang sulit. Berkhotbah itu lebih mudah daripada melakukan apa yang dikhotbahkan. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi orang Kristen dan para hamba Tuhan. Akhir-akhir ini orang Kristen dan para hamba Tuhan sedang mendapatkan serangan bertubi-tubi, supaya ada celah untuk menyerang motivasinya. Jika seorang hamba Tuhan jatuh, maka pengajarannya tidak lagi bisa dipercaya. Dengan demikian, maka Iblis bisa lebih mudah menghancurkan yang lain. Tantangan ini yang tidak mudah.

Kita perlu membangun sikap dan tradisi yang baik, sehingga bisa mementingkan pengajaran sekaligus memberi teladan. Karena itu penting bagi kita untuk terus hidup dalam motivasi pelayanan yang murni, saling menjaga satu dengan yang lain di dalam jemaat, sehingga jemaat tetap memperlihatkan fungsinya sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran.

Paulus sangat bersukacita di dalam Tuhan karena mendapati bahwa pikiran dan perasaan jemaat di Filipi bertumbuh kembali untuk Paulus. Jemaat Filipi sangat mengasihi Paulus. Mereka mengirim Epafroditus untuk menolong dan membantu Paulus dalam menjalankan kehidupan dan memenuhi kebutuhannya di dalam penjara. Epafroditus juga membawa persembahan dan dukungan yang dikumpulkan oleh jemaat Filipi, untuk disampaikan kepada Paulus.

Jemaat Filipi adalah jemaat yang penuh perhatian kepada Paulus. Mereka memang selalu ingin membantu dan menolong Paulus, tetapi mereka tidak memiliki banyak kesempatan untuk melakukannya. Meskipun Paulus berkesempatan untuk mendapatkan perhatian dari jemaat Filipi, tetapi Paulus tidak mau memperdaya jemaat tersebut. Paulus menjaga hidup dan motivasinya dengan baik, sehingga tidak terganggu dengan keadaan. Dalam hal kelebihan atau kekurangan, dia tidak mempedulikan semuanya itu. Yang terpenting baginya adalah pemberitaan Injil selalu berjalan dengan baik.

Views: 1

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top