Efesus 1:1-8
Kota Efesus berada di Asia Kecil, saat ini berada di wilayah Turki. Daerah ini terletak di pantai benua Asia, sebelum menuju ke Eropa. Pada waktu itu Efesus menjadi kota yang sangat strategis dan besar. Rasul Paulus cukup lama berada di Efesus, sampai mendirikan sekolah Teologi. Proses belajar mengajarnya dilaksanakan di ruang kuliah Tiranus. Melalui para mahasiswa dari sekolah Teologi pertama itu, maka orang-orang Asia Kecil bisa mendengarkan Injil.
Surat Efesus ini sebenarnya tidak ditujukan secara khusus hanya kepada jemaat di Efesus, tetapi juga ditujukan untuk jemaat-jemaat yang ada di wilayah Asia Kecil. Tetapi nama Efesus dipakai karena pada waktu itu Efesus menjadi pusat penginjilan di daerah Asia Kecil. Surat ini dikirim dan dibacakan di beberapa jemaat. Demikian juga seperti surat Kolose, juga dibacakan di Efesus. Ada empat surat Paulus yang ditulis dari tempat yang sama, yaitu: Efesus, Kolose, Filipi dan Filemon. Filemon adalah seseorang yang tinggal di Kolose. Filemon mempunyai seorang budak yang bernama Onesimus, yang melarikan diri. Onesimus kemudian bertemu dengan Paulus dan Onesimus bertobat karena penginjilan yang dilakukan oleh Paulus. Paulus mengirim kembali Onesimus kepada Filemon, sebagai saudara seiman, bukan sebagai budak lagi. Keempat surat ini dikenal sebagai surat dari penjara. Kemungkinan besar surat ini ditulis oleh Paulus pada saat dipenjarakan di Roma sekitar tahun 60-an Masehi.
Untuk mengawali surat ini, Paulus memberikan salam serta perkenalan diri. Paulus menyebut dirinya sebagai rasul Kristus Yesus. Kerasulan Paulus terjadi oleh karena kehendak Tuhan. Surat ini ditujukan kepada orang-orang percaya yang ada di kota Efesus. Tuhan telah memberikan berkat rohani, yaitu keselamatan jiwa kita. Kita menerima karunia berkat rohani di dalam Kristus, bukan di luar Kristus. Di luar Kristus, kita tidak mendapatkan apa-apa. Di dalam Yesus Kristus, Tuhan juga telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tidak bercacat di hadapan Bapa di Surga. Kita dipilih kalau kita ada di dalam Kristus.
Di dalam kekekalan, Bapa di Surga telah memilih Kristus sebagai Juruselamat. Dia ditentukan dan ditetapkan untuk datang ke dunia, menanggung dosa manusia di atas kayu salib. Setelah itu Injil diberitakan. Barangsiapa menerima Injil, bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, maka dia adalah orang yang terpilih. Orang itu terpilih di dalam Kristus, bukan di luar Kristus. Barangsiapa menerima Yesus Kristus, maka ia akan menjadi anak-Nya. Hal tersebut juga tercatat di dalam Yohanes 1:12, yang mengatakan, “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;”
Penekanannya selalu di dalam Yesus Kristus. Hal ini menjadi penting supaya kita mengerti bahwa semua anugera keselamatan hanya berada di dalam Yesus Kristus, bukan di luar Yesus Kristus. Tidak ada keselamatan kekal selain di dalam Yesus Kristus. Semua yang kita lakukan di dunia ini akan sia-sia, jika tidak dilakukan di dalam Yesus Kristus. Cara supaya kita ada di dalam Yesus Kristus hanya satu jalan, yaitu bertobat dan percaya kepada-Nya. Di dalam Yesus Kristus dan oleh darah Yesus Kristus, maka kita bisa mendapatkan penebusan. Semuanya itu dikaruniakan kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya. Karunia itu dilimpahkan kepada orang percaya dengan segala hikmat dan pengertian.
Views: 2