Mendukung Pemberitaan Injil (Jelajah PB 736)

Galatia 6:2-6

Pengajaran yang kita sampaikan bisa membuat Iblis marah. Bukan hanya itu, tetapi kesaksian kita, baik melalui perbuatan atau perkataan kita, membuat Iblis semakin meningkatkan serangannya terhadap kita. Dia akan menunggu kesempatan untuk menjatuhkan kita. Karena itulah, kita tidak boleh sombong, tetapi tetap harus waspada. Semua orang bisa mengalami pencobaan, baik yang sudah percaya kepada Yesus maupun yang belum. Hanya saja mungkin kadarnya yang berbeda. Itulah fungsi kita berjemaat dan bersekutu, supaya saling menguatkan, saling menegur dan saling meluruskan jalan.

Paulus mengajarkan kepada kita supaya bisa saling bertolong-tolongan untuk memenuhi hukum Kristus. Hukum Kristus adalah hukum kasih, yang mengharuskan kita untuk saling mengasihi antar sesama manusia. Di dalam Yohanes 15:12 dikatakan, “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.” Tidak perlu ada orang yang sombong, yang menyangka bahwa dirinya paling berarti, padahal dalam kenyataanya justru dia tidak berarti. Mereka disebut sebagai orang yang menipu diri sendiri. Jemaat terbentuk dari berbagai macam latar belakang manusia. Jika kita tergoda untuk menyombongkan diri dan tidak mau menganggap orang lain, maka semua yang kita lakukan tidak ada artinya sama sekali.

Alangkah baiknya jika setiap orang menguji pekerjaannya sendiri. Kita diajar untuk sadar, untuk menilai diri sendiri, supaya kita selalu ingat dengan diri kita yang sebenarnya. Di dalam kehidupan gereja dan pelayanan, kita juga dituntut untuk sadar diri. Tuhan menginginkan supaya kita masing-masing melihat diri sendiri, melihat pekerjaan dan pelayanan yang telah dilakukan, menilai pekerjaan dan pelayanan itu. Dengan demikian maka kita bisa melihat seberapa bergunanya hidup kita di dalam pekerjaan dan pelayanan di jemaat. Hal utama yang harus kita lakukan di dalam kehidupan jemaat adalah mencari atau mengejar kebenaran. Ini adalah salah satu bukti bahwa kita sudah diselamatkan.

Setiap orang akan memikul tanggungannya sendiri. Setiap orang nanti akan berdiri di hadapan Tuhan untuk mempertanggungjawabkan dirinya sendiri. Pada saat itu, kita tidak bisa bersandar pada orang lain. Pada waktu itu, Tuhan akan bertanya tentang diri kita sendiri, tentang apa yang kita perbuat dan tentang sikap kita terhadap kebenaran. Paulus juga memberi penekanan supaya orang yang telah menerima pengajaran firman Tuhan bisa membagikan segala sesuatu yang ada padanya kepada orang yang telah memberikan pengajaran itu. Paulus mengajarkan hal ini di semua jemaat yang didirikannya.

Supaya terjadi keseimbangan dan semakin banyak orang yang siap untuk memberitakan Injil, perlu dukungan terhadap mereka yang rela untuk mengajarkan berita Injil. Orang-orang ini mengkhususkan dirinya untuk mempelajari firman Tuhan dan mengajarkannya sepenuh waktu. Mereka adalah orang-orang yang telah mempersembahkan waktu dan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan, memberitakan Injil dan menggembalakan jemaat. Mereka juga orang-orang yang masih hidup di dalam daging dan perlu makan. Jemaat yang mengasihi Tuhan karena mendengarkan firman Tuhan, mereka akan bersukacita untuk mendukung orang-orang yang telah menyediakan diri untuk melayani Tuhan sepenuh waktu. Jemaat yang telah menerima harta rohani sepatutnya membagikan harta materi yang dipunyainya.

Views: 0

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top