Jemaat Yerusalem Yang Tidak Murni (Jelajah PB 715)

Galatia 2:1-2

Paulus terus memberikan pengaruh kepada jemaat di Galatia supaya mereka tidak mengikuti ajaran orang-orang Kristen dari Yerusalem yang pada saat itu datang ke Galatia. Mereka terus memengaruhi jemaat di Galatia bahwa pengajaran Paulus tidak benar. Mereka memberi pengajaran supaya jemaat di Galatia tetap melaksanakan hukum Taurat, supaya bisa masuk Surga. Percaya kepada Yesus saja bagi mereka itu tidak lengkap, maka harus dilengkapi dengan sunat serta melakukan hukum Taurat. Hal ini ternyata menyebabkan sebagian dari jemaat di Galatia, mereka yang kurang berpendirian dan kurang yakin dengan pengajaran Paulus, akhirnya memberi diri untuk disunat. Dari surat Galatia ini, kita bisa melihat bahwa iman percaya seseorang bisa bergeser. Memang keselamatan yang dari Tuhan itu tidak akan hilang. Tetapi orang-orang yang pernah percaya kepada Tuhan, iman mereka bisa bergeser dan akhirnya mereka kehilangan keselamatan yang telah diberikan oleh Tuhan. Hal ini jelas bertentangan dengan konsep teologi yang mengatakan “sekali selamat tetap selamat”.

Jemaat Galatia mulai bimbang, sehingga ini menjadi kesempatan bagi Paulus untuk meyakinkan mereka kembali tentang Injil yang telah diberitakannya dulu. Mereka belum meyakini benar tentang pengajaran yang disampaikan oleh orang-orang Yerusalem tersebut, tetapi iman mereka memang mulai bimbang. Selagi kita masih ada di dunia ini, maka iman dan pola pikir kita masih bisa berubah. Semua tergantung dari pengaruh yang ada di sekeliling kita. Karena itu baik bagi kita untuk memilih pergaulan yang baik, pergaulan yang sehat serta pergaulan yang mengedepankan hati nurani dan akal sehat. Kita sebaiknya bertumbuh dengan dasar dan akar yang kuat, sehingga tidak mudah diombang-ambingkan dengan berbagai pengajaran yang mirip-mirip tetapi sebenarnya tidak murni. Jika kita menjadi orang Kristen yang berpengertian dan menguji segala sesuatu, maka kita akan terselamatkan dari pengaruh yang tidak baik atau pengaruh yang menyesatkan.

Apa yang disampaikan dan diberitakan oleh Paulus tidak berasal dari para rasul yang lain, tetapi Paulus langsung mendapatkan penyataan dan pewahyuan dari Tuhan. Dia adalah seorang yang dipilih oleh Tuhan Yesus secara langsung sebagai rasul-Nya. Selain itu Paulus juga telah menyatakan di dalam surat Korintus bahwa dia memiliki kuasa dan karunia mujizat, yang membuktikan bahwa dirinya adalah rasul Yesus Kristus. Artinya, yang bukan rasul tidak akan pernah mendapatkkan karunia untuk melakukan mujizat. Jika saat ini ada yang mengakui memiliki karunia mujizat, maka orang tersebut sedang menyamakan dirinya dengan para rasul. Dorongan itu bukan dari Tuhan. Mereka telah melakukan kejahatan karena telah mencuri kemuliaan Tuhan.

Paulus menjelaskan bahwa dia memang pergi lagi ke Yerusalem, setelah lewat empat belas tahun. Pada waktu itu Paulus pergi bersama dengan Barnabas dan Titus (bdg. Kis 15). Sepertinya itu adalah peristiwa sidang di Yerusalem. Karena itu, kemungkinan besar surat Galatia ini ditulis setelah peristiwa sidang di Yerusalem tersebut. Titus adalah orang Yunani. Ketika sampai di Yerusalem, Titus tidak disuruh untuk bersunat. Paulus pergi ke Yerusalem berdasarkan penyataan. Artinya Paulus mendapatkan wahyu dari Tuhan yang mengharuskan dia pergi ke Yerusalem. Pada waktu itu Paulus mendapatkan kesempatan untuk bersaksi tentang jemaat-jemaat yang sudah didirikannya, terutama dari kalangan bangsa bukan Yahudi. Jika Paulus tidak menyaksikan hal itu, kemungkinan besar jemaat di Yerusalem sudah mencampurkan iman Kristen dengan tradisi Yudaisme. Akhirnya Tuhan tidak memakai jemaat Yerusalem untuk memberitakan Injil dan membangun jemaat yang lain. Tuhan justru memakai jemaat di Antiokhia.

Views: 2

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top