Galatia 1:1-6
Paulus menjadi rasul bukan karena permintaan seseorang. Paulus menjadi rasul oleh Yesus Kristus, artinya memang dipilih secara langsung oleh Yesus Kristus. Peneguhan kerasulan Paulus berasal dari Yesus Kristus dan Bapa di Sorga. Surat ini dikirim dari Paulus dan juga dari semua saudara seiman yang saat itu berada bersama-sama dengan Paulus. Surat ini jelas ditujukan kepada jemaat-jemaat yang berada di wilayah provinsi Galatia. Setiap kali Paulus menulis surat, dia selalu memberikan salam damai sejahtera di dalam Yesus Kristus.
Dalam salamnya, Paulus juga mengingatkan akan pengajaran dan pengharapan akan keselamatan. Dia menegaskan mengenai Yesus Kristus yang telah menyerahkan diri-Nya untuk dosa-dosa manusia serta melepaskan manusia dari dunia yang jahat, yang membelenggu kehidupan manusia pada saat ini. Dunia pada saat ini memang jahat. Kita bisa melihat dan merasakan bahwa lingkungan kita di dunia ini semakin tidak menentu, semakin jahat. Banyak hal tidak masuk akal yang terjadi. Di dunia ini ada hukum yang diberlakukan, tetapi tidak adil. Manusia semakin egois dan semakin mengasihi diri sendiri. Karena mengasihi dan mementingkan diri sendiri, maka terjadi kejahatan seperti pencurian, pertengkaran, perampokan serta kejahatan-kejahatan lainnya.
Sebagai orang percaya, seharusnya kita lepas dari kejahatan-kejahatan itu. Sebagai manusia rohani, kita seharusnya bisa memandang dan menilai dunia yang jahat ini dengan penilaian yang tepat. Kita bisa melihat dengan sangat jelas semua kejahatan yang terjadi di dunia ini. Bagi Yesus Kristus, kemuliaan sampai selama-lamanya. Inilah salam yang disampaikan oleh rasul Paulus untuk jemaat yang berada di Galatia.
Setelah menyampaikan salam, Paulus langsung berbicara mengenai masalah yang sedang terjadi di Galatia. Pada saat itu ada orang-orang dari Yerusalem yang mencoba untuk mempengaruhi iman jemaat yang ada di Galatia. Paulus heran karena ada orang-orang yang lekas berbalik dari Yesus, yang oleh kasih karunia telah memanggil orang-orang di Galatia yang telah mengikuti injil lain yang sebenarnya bukan Injil yang sesungguhnya. Injil lain yang dimaksud oleh Paulus ini adalah Injil yang diberi tambahan.
Tidak hanya terjadi pada waktu itu, hari ini juga ada pemberita-pemberita Injil yang memberitakan injil lain, yaitu injil yang ditambahi. Kita tidak tahu apakah para pemberita injil itu tidak belajar dengan baik atau kurang hati-hati, ataukah dia memang tidak mengerti injil yang benar sehingga mengajarkan injil yang salah. Berita Injil itu harus pas, tidak boleh ditambah atau dikurang. Jika ditambahi, maka injil itu tidak akan membawa kepada keselamatan, karena pasti ada tambahan lain selain Yesus.
Injil yang disampaikan oleh rasul Paulus adalah penyelesaian dosa bukan karena usaha manusia. Manusia tidak perlu menjalankan hukum Taurat untuk bisa diselamatkan dan menyelesaikan hukuman dosanya. Jelas kita tidak akan sanggup untuk menjalankan hukum Taurat secara sempurna. Ketika kita melanggar satu saja hukum Taurat, maka kita harus mendapatkan hukuman yaitu kematian kekal. Kita adalah manusia yang seharusnya mendapatkan hukuman tersebut. Tetapi hukuman itu telah diambil alih oleh Yesus Kristus. Tuhan Yesus dihukumkan di atas kayu salib untuk menggantikan kita. Barangsiapa bertobat dan percaya Yesus dengan segenap hati, dia tidak akan mendapatkan hukuman lagi.
Views: 2