1 Korintus 4:9
Rasul Paulus membuat perbandingan antara jemaat di Korintus dengan keadaan para rasul. Jemaat-jemaat di Korintus bisa menyombongkan diri karena mereka merasa sudah kaya raya, bahkan sudah seperti raja. Paulus membandingkan dengan keadaan para rasul. Tuhan telah memberikan tempat yang paling rendah bagi para rasul. Di dunia ini, para rasul sudah seperti orang yang telah dijatuhi hukuman mati. Memang para rasul telah dijadikan oleh Tuhan sebagai teladan, sebagai dasar atau pondasi bagi kehidupan jemaat. Karena itu, semua rasul kecuali rasul Yohanes, mereka mati sebagai martir bagi Yesus Kristus.
Para rasul menjadi pondasi bagi jemaat serta menjadi teladan bagi hamba-hamba Tuhan pada saat ini. Jika pada saat itu para rasul hidup sebagai manusia yang kaya raya, maka para hamba Tuhan hari-hari ini akan mengejar kekayaan duniawi, karena mereka melihat teladan dari para rasul. Akhirny akan ada banyak orang melakukan pelayanan demi mengejar kekayaan materi. Karena itulah, Tuhan memakai para rasul untuk memberi contoh bahwa pelayanan mereka tidak mudah. Mereka hidup dalam keadaan menderita, tetapi mereka bisa menikmati semuanya itu dengan sukacita dan penuh dengan ucapan syukur. Tuhan izinkan semua rasul mengalami semua itu, menjadi contoh bahwa pelayanan bisa membawa mereka mengorbankan segala sesuatu, termasuk mengorbankan nyawa mereka.
Hari ini, ketika kita melayani Tuhan, kita juga mengikuti contoh serta teladan para rasul. Kita melayani bukan untuk mendapatkan pekerjaan atau untuk mencari kekayaan duniawi. Tetapi seharusnya kita melayani dengan ketulusan hati. Jika kita diizinkan Tuhan untuk menderita, maka kita sudah mendapatkan contoh dan teladan dari para rasul. Jika Tuhan mengizinkan kita melayani tanpa menderita, itu juga tidak akan membuat kita menjadi sombong dan lupa untuk melayani dengan tulus. Jika ternyata dalam pelayanan, kita diberikan kecukupan bahkan kelimpahan, maka kita juga harus hati-hati, supaya kita tidak terjerumus untuk mengandalkan materi dan akhirnya lupa untuk mengandalkan Tuhan.
Tidak boleh ada orang yang melayani Tuhan dengan alasan perkara materi. Itu terlalu hina. Kita seharusnya melayani Tuhan karena sadar bahwa kita yang dulunya tidak layak untuk mendapatkan keselamatan, sekarang mendapatkan keselamatan itu dengan cuma-cuma. Cuma-cuma di sini artinya bukan murahan, tetapi karena Tuhan Yesus sudah menggantikan kita mati, sehingga saat ini kita harus menggantikan Yesus hidup. Karena itu hidup kita seharusnya berkenan kepada Tuhan. Berkat Tuhan secara materi akan kita dapatkan, dan itu adalah bonus, bukan tujuan utama. Pelayanan yang tulus akan membawa kita kepada sukacita yang sejati. Sedangkan perkara-perkara duniawi yang kita perlukan, Tuhan akan tambahkan dan cukupkan.
Para rasul telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia. Ternyata malaikat juga ingin tahu berita Injil. Di dalam 1 Petrus 1:12 dikatakan, “Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.” Malaikat ingin mendengarkan Injil. Ketika kita menyampaikan firman, bisa jadi ada malaikat-malaikat yang ikut mendengarkannya.
Views: 3