Saksi Kebangkitan Yesus (Jelajah PB 649)

1 Korintus 15:1-11

Di pasal ini, Paulus berbicara tentang kebangkitan Yesus Kristus. Kemungkinan ada jemaat di Korintus yang tidak percaya tentang kebangkitan Yesus atau meragukannya. Tidak semua orang yang sudah percaya kepada Yesus bisa tetap teguh mempertahankan kepercayaannya itu. Ada banyak informasi dan pengaruh yang tidak baik di dunia ini, yang bisa menyebabkan orang tidak lagi percaya dengan berita Injil. Ada kemungkinan orang melepaskan imannya, sehingga kehidupan percaya mereka menjadi sia-sia. Bukan Tuhan yang melepaskan iman mereka, tetapi ada orang-orang tertentu yang sengaja menyimpang dari kebenaran firman Tuhan yang telah mereka terima.

Paulus memberi penekanan bahwa Yesus Kristus telah mati di atas kayu salib untuk menanggung dosa-dosa kita. Semuanya itu terjadi sesuai dengan apa yang tertulis di dalam Kitab Suci, yaitu di Yesaya 53. Yesus juga telah dikuburkan serta telah dibangkitkan pada hari yang ketiga. Semuanya itu juga telah sesuai dengan yang tertulis di dalam Kitab Suci. Setelah bangkit, Tuhan Yesus menampakkan diri kepada Kefas (Petrus) dan juga kepada murid-murid yang lain. Paulus meyakinkan jemaat di Korintus bahwa berita tentang kebangkitan Yesus Kristus bukanlah cerita bohong. Semuanya itu adalah fakta bahwa Yesus memang telah bangkit dan banyak orang telah menyaksikan kebangkitan Yesus tersebut. Disebutkan bahwa Yesus juga menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus. Kebanyakan dari mereka bahkan masih hidup sampai pada saat surat Korintus itu ditulis oleh Paulus.

Selanjutnya Tuhan Yesus juga menampakkan diri kepada Yakobus (saudara kandung Yesus Kristus), kemudian kepada semua rasul dan yang paling akhir kepada Paulus. Setelah itu, Yesus Kristus tidak menampakkan diri lagi kepada siapapun. Jika hari ini kita mendengar ada kesaksian orang-orang tertentu yang bertemu dengan Tuhan Yesus, maka bisa dipastikan bahwa mereka bukan bertemu dengan Tuhan Yesus yang ditulis di dalam Alkitab. Jika ada yang mengaku pernah bertemu dengan Tuhan Yesus, kemungkinannya hanya dua: dia sedang berbohong atau yang bertemu dengan dia adalah roh lain yang menyerupai Yesus Kristus. Bahkan tidak ada seorang pun yang tahu tentang wajah Yesus yang sebenarnya. Banyak orang lebih memilih tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Alkitab dan lebih percaya dengan gambar-gambar Tuhan Yesus yang dipampang dan terlukis saat ini. Sebagai contoh, jika Tuhan Yesus digambarkan sebagai seseorang yang berambut panjang, itupun sudah bertentangan dengan firman Tuhan yang tercatat di dalam 1 Kor 11:14, yang menyatakan bahwa kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang.

Rasul Paulus selalu melihat dirinya paling hina, karena dia telah menganiaya jemaat Tuhan, sebelum dia percaya kepada Tuhan. Paulus sadar bahwa dia diselamatkan oleh kasih karunia Tuhan. Kasih karunia yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada Paulus tidak sia-sia. Karena merasa paling hina dan telah menganiaya jemaat Tuhan, maka Paulus bekerja lebih keras dalam pelayanan dan pemberitaan Injil. Kita juga seharusnya sadar seperti Paulus. Kita ini dulu juga orang yang penuh dengan dosa. Karena kasih karunia Tuhan maka kita bisa percaya kepada Yesus Kristus, sehingga menerima jaminan keselamatan kekal. Seharusnya kita juga bekerja keras sedemikian rupa, untuk melayani Tuhan dan memberitakan Injil kepada banyak orang. Jemaat Korintus adalah buah dari pelayanan Paulus.

Views: 3

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top