1 Korintus 12:1-9
Karunia Roh adalah suatu pemberian dari Roh Kudus. Roh Kudus hadir di dalam diri orang percaya, Roh itu memimpin kita serta memberikan hal-hal yang perlu untuk melayani Tuhan. Karunia itu diberikan sebagai penunjang bagi pelayanan, supaya menjadi lebih baik. Karunia-karunia Roh Kudus ini perlu dikenal dan diketahui dengan baik. Sebelum menjadi orang percaya, orang-orang tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu.
Iman kekristenan adalah iman yang paling logis dan masuk akal di dunia ini. Di luar kekristenan, banyak yang tidak masuk akal. Kita tidak perlu marah atau melakukan kekerasan ketika ada orang lain yang meminta pertanggungjawaban iman kita. Tuhan memberikan akal budi kepada kita untuk berpikir serta memberikan firman Tuhan dalam bentuk Alkitab yang diteruskan kepada kita sampai pada saat ini. Itu semua yang membangun iman kita, benar-benar percaya kepada Tuhan. Akal budi dan Alkitab adalah dua hal yang berguna untuk menemukan kebenaran sejati.
Dalam situasi normal, tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Tuhan dapat berkata “Terkutuklah Yesus!”. Orang yang memuji Tuhan pada hakikatnya memiliki Roh Tuhan di dalam dirinya. Tetapi dalam kondisi-kondisi tertentu, apalagi di akhir zaman, Tuhan Yesus sendiri berkata bahwa para penyesat akan datang dan memakai nama-Nya. Artinya, tidak semua yang berseru atau mengaku kepada Yesus, mereka benar-benar atau sungguh-sungguh percaya kepada Yesus. Karena itulah, maka Tuhan Yesus memberi peringatan kepada kita supaya waspada dan tidak salah menilai.
Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Rasul Paulus sedang menekankan kesatuan dalam jemaat dan satu dalam Roh Kudus. Jangan sampai ada yang berpikir untuk terpecah-pecah atau berpencar-pencar di dalam satu jemaat lokal. Pada saat itu, di jemaat Korintus, ada penyataan Roh (pewahyuan) untuk kepentingan bersama. Kepada orang tertentu, Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat. Kepada yang lain, Roh yang sama memberikan karunia untuk berkata-kata dengan pengetahuan. Orang-orang yang mendapatkan karunia ini, mereka mendadak menjadi berhikmat dan pintar. Pada waktu itu, biasanya karunia-karunia ini diberikan kepada pemimpin jemaat. Di setiap kota, ketika rasul Paulus mendirikan jemaat, maka jemaat itu diserahkan kepada seorang gembala yang ditunjuk untuk menggembalakan jemaat tersebut. Sedangkan rasul Paulus akan pergi ke kota lain untuk mendirikan jemaat yang baru lagi.
Rasul Paulus biasanya tidak lama di suatu tempat. Orang yang diberi tugas untuk menjadi gembala, biasanya belum lama belajar firman. Pada waktu itu di tangan mereka juga belum ada Alkitab. Karena itulah, maka Roh Kudus memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat serta berkata-kata dengan pengetahuan. Jika tidak ada karunia tersebut, maka gembala jemaat tidak akan bisa melaksanakan pelayanan secara maksimal. Mereka tidak bisa mengajar apa-apa, jika tidak memiliki hikmat dan pengetahuan. Kepada orang lain, Roh yang sama memberikan karunia iman dan kepada yang lain lagi ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Karunia iman yang diberikan ini bukan iman yang menyangkut keselamatan, tetapi iman yang berkaitan dengan pelayanan. Orang tersebut tentu sudah percaya kepada Yesus, sehingga Roh Kudus ada di dalam dirinya. Untuk mengambil keputusan tertentu dalam pelayanan, kita memerlukan iman. Karunia iman inilah yang diberikan oleh Roh Kudus.
Views: 2