Belajar dari Kesalahan Israel (Jelajah PB 627)

1 Korintus 10:1-7

Di dalam pasal ini Paulus mengajarkan supaya orang-orang Kristen tidak mempersekutukan diri dengan segala macam kejahatan, terutama pada dosa yang bersifat pengajaran hakiki tentang kekristenan. Rasul Paulus merujuk kepada orang Yahudi yang telah mendapatkan kesempatan besar melihat mujizat dan kemahakuasaan Tuhan. Untuk menjadi pengikut Musa, orang-orang Yahudi telah dimasukkan ke dalam awan dan laut. Pada waktu itu Tuhan sengaja memimpin bangsa Yahudi melewati laut Teberau dengan maksud supaya mereka tidak memiliki keinginan lagi untuk berbalik ke Mesir. Sebenarnya ada jalan yang lebih dekat tanpa melewati laut Teberau. Tetapi Tuhan sengaja memimpin mereka melewati laut itu.

Mereka putus asa ketika sampai di tepi laut Teberau, karena tentara Mesir sedang mengejar mereka dan jaraknya sudah sangat dekat. Tuhan menolong mereka dengan cara mengeringkan bagian kecil dari laut itu supaya mereka bisa berjalan melintasi laut tersebut. Hal itu dimaksudkan, jika seandainya mereka memiliki masalah dalam perjalanan menuju ke tanah Kanaan, maka mereka tidak ada niat atau pikiran untuk kembali ke Mesir, karena itu sangat tidak mungkin. Seharusnya kita pun berpikir demikian. Setiap orang yang sudah diselamatkan, yang sungguh-sungguh sudah bertobat dan percaya kepada Tuhan, tidak boleh ada niat atau pikiran sedikit pun untuk kembali kepada kehidupan lama. Kita sebenarnya telah melintasi laut, dengan cara memproklamasikan diri dengan jalan dibaptis. Pada saat itu, kita sudah menyatu dengan Yesus Kristus dan tidak boleh ada pikiran untuk kembali bersekutu dengan berhala atau Iblis. Kita juga harus meninggalkan kebiasaan lama dan tidak boleh kembali lagi.

Setelah bangsa Yahudi melintasi laut, akhirnya mereka makan makanan rohani yang sama dan minum minuman rohani yang sama. Mereka mendapatkan kesempatan untuk makan roti dari sorga, yaitu manna. Mereka juga mendapatkan kesempatan untuk minum air yang berasal dari batu karang. Batu karang itu adalah batu karang rohani, yaitu Kristus. Meskipun demikian, ternyata Tuhan tidak berkenan kepada sebagian besar dari mereka. Akhirnya sebagian besar dari mereka tidak bisa masuk ke tanah Kanaan. Mereka ditewaskan di padang gurun. Semuanya itu terjadi karena mereka memilih untuk tidak percaya atau tidak mau tinggal tetap percaya kepada Tuhan. Mereka tidak sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, tidak percaya dengan segenap hati.

Mereka sudah melihat hal-hal ajaib. Mereka adalah generasi yang beruntung, karena bisa melihat mujizat dan kemahakuasaan Tuhan yang tidak pernah diperlihatkan kepada generasi sebelum dan sesudahnya. Mereka bisa menyaksikan tulah-tulah yang menimpa bangsa Mesir. Mereka menyaksikan dan menikmati manna yang turun dari sorga. Mereka menyaksikan batu yang mengeluarkan air. Tetapi ternyata mereka hanya mengikuti Tuhan dengan kedagingan mereka, bukan dengan iman mereka. Itulah sebabnya Tuhan tidak berkenan kepada mereka.

Paulus sedang menggambarkan sesuatu bagi jemaat di Korintus dan bagi kita semua, sebagai contoh untuk memperingatkan kita semua. Jangan sampai kita menginginkan hal-hal yang jahat, seperti yang telah diperbuat oleh bangsa Yahudi di generasi itu, supaya kita tidak menjadi penyembah-penyembah berhala. Tuhan menewaskan mereka karena mereka melakukan praktik penyembahan berhala. Mereka makan dan minung dengan bersukaria sambil melaksanakan ritual penyembahan berhala.

Views: 5

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top