Roma 2:12-16
Bangsa Yahudi diberi hukum Taurat oleh Tuhan. Tuhan Yesus mengelompokkannya dalam dua kategori, yaitu: kasih dan sikap kepada Tuhan, yang kedua adalah kasih dan sikap kepada manusia. Sedangkan bangsa lain yang tidak menerima hukum Taurat, dalam hidupnya pun sebenarnya melakukan hukum Taurat. Bukan yang mendengar yang dibenarkan oleh Tuhan, tetapi orang yang melakukan hukum Taurat yang dibenarkan oleh Tuhan. Dari hati nuraninya, orang-orang bukan Yahudi juga melakukan hukum Taurat. Isi hukum Taurat juga tertulis dalam hati semua orang. Hati nurani setiap orang turut bersaksi dan pikiran yang ada di dalamnya saling menuduh atau saling membela.
Sekalipun manusia itu tinggal di tempat terpencil dan tidak ada interaksi atau komunikasi dengan yang lain, dari hati nurani yang paling dalam dia tahu dan merasakan bahwa mencuri atau berbohong itu salah. Dia juga tahu bahwa membunuh orang itu salah, tanpa perlu mendengar hukum Taurat. Tuhan telah menuliskan hukum Taurat itu di dalam hati setiap orang yang diciptakan-Nya. Yusuf, sebelum hukum Taurat diturunkan, dia tahu bahwa berzinah itu tidak berkenan di hadapan Tuhan. Karena itu Yusuf menolak berzinah dengan istri Potifar.
Semuanya itu akan nampak pada hari, ketika Tuhan (sesuai dengan Injil yang diberitakan oleh Paulus) akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus. Yang dibenarkan bukan orang yang mendengarkan hukum Taurat, melainkan yang melakukan hukum Taurat itu. Sekalipun seseorang belum pernah mendengar hukum Taurat tetapi ia melakukannya, maka ia dibenarkan. Tetapi tidak ada seorang pun di dunia ini yang berhasil melakukan hukum Taurat secara sempurna, kecuali Yesus Kristus. Jika seseorang sudah melakukan satu dosa saja, dia sudah melanggar hukum Taurat atau melanggar hati nurani yang di dalamnya tertulis hukum Taurat. Pada saat itulah, orang tersebut sudah menjadi orang yang berdosa yang akan dihukum oleh Tuhan.
Paulus menjelaskan semua itu kepada jemaat di Roma, ia ingin mengatakan bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa melakukan hukum Taurat dengan sempurna. Artinya, tidak ada seorang pun yang benar di hadapan hukum Taurat dan di hadapan Tuhan. Demikian juga yang tidak pernah diajar hukum Taurat, tidak ada seorang pun yang bisa sempurna melakukan segala sesuatu yang dibenarkan oleh hati nuraninya sendiri. Karena itulah semua akan menghadap kepada Tuhan untuk dihakimi. Tuhan juga menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia.
Banyak orang yang merasa diri hebat. Mereka mencoba untuk mencari kesalahan diri sendiri atau orang lain, tetapi mereka tidak ketemu dengan kesalahan itu. Seringkali kesalahan itu disembunyikan di dalam hati atau diri sendiri, sehingga orang lain tidak mengetahuinya. Tetapi nanti, di hadapan Tuhan, tidak ada lagi yang bisa disembunyikan. Semua akan nampak di hadapan Tuhan. Sebenarnya, yang dinilai oleh Tuhan adalah hati, yaitu apa yang diingini oleh hati manusia. Hati manusia bebas untuk menginginkan sesuatu, apakah itu hal yang jahat atau hal yang baik serta berkenan di hadapan Tuhan. Hati itu memilih untuk hanya mencari kekayaan duniawi, atau mencari kekekalan serta kebenaran, semuanya itu akan nampak di hadapan Tuhan. Tuhan Yesus yang akan menjadi hakim bagi kita semua.
Views: 3