Surat kepada Jemaat Antiokhia dan sekitarnya (Jelajah PB 459)

Kisah Para Rasul 15:22-29

Pertemuan di Yerusalem itu juga mengambil keputusan untuk memilih di antara mereka untuk diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas. Yang mereka utus adalah Yudas yang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang yang terpandang di antara saudara-saudara di Yerusalem itu. Mereka mengutus orang yang pintar memberikan penjelasan, cakap mengajar dan orang yang terpandang. Antiokhia adalah jemaat yang multi-nasional, berasal dari berbagai suku bangsa.

Kepada mereka diserahkan surat. Surat itu berasal dari para rasul, para penatua dan saudara-saudara yang berada di Yerusalem. Surat itu ditujukan kepada jemaat di Antiokhia, Siria dan Kilikia, yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Dalam surat itu dijelaskan mengenai permasalahan yang terjadi, yaitu mengenai perbedaan pendapat atau pengajaran tentang sunat. Ternyata permasalahan itu telah menggelisahkan dan menggoyangkan hati jemaat di Antiokhia dan sekitarnya. Dalam surat itu juga dijelaskan bahwa mereka telah memilih dan mengutus beberapa orang kepada jemaat di Antiokhia datang bersama Paulus dan Barnabas. Mereka mengutus Yudas Barsabas dan Silas untuk datang ke Antiokhia. Selain surat ini, mereka berdua akan memberikan penjelasan kepada jemaat di Antiokhia dan sekitarnya.

Mereka menjelaskan keputusan Roh Kudus dan keputusan mereka. Keputusan rasul Yesus Kristus adalah keputusan Roh Kudus. Keputusan pada waktu itu, sunat tidak menjadi cara untuk diselamatkan. Setelah itu, dalam perjalanan waktu kemudian, Paulus akan menerima pewahyuan lagi yang akan melengkapi pewahyuan sebelumnya. Bahkan pewahyuan kemudian bisa merevisi pewahyuan sebelumnya. Hal ini perlu kita mengerti dengan baik, sehingga tidak kebingungan ketika kita membaca Alkitab.

Jika kita membaca Alkitab, maka kita harus membedakan apa yang ditulis di sana: sejarah, nubuatan dan pengajaran. Sejarah mencatat semua dengan apa adanya semua kejadian. Nubuatan mencatat semua hal yang akan terjadi kemudian. Sedangkan pengajaran banyak ditulis di dalam surat-surat. Surat-surat yang ditulis oleh para rasul itu adalah pengajaran atau doktrin.

Memang di dalam sejarah dan Injil ada pengajaran. Tetapi Tuhan memakai rasul untuk menuliskan surat, karena biasanya ada persoalan yang muncul di sebuah jemaat. Pada saat itu, Tuhan menggerakan para rasul menulis surat untuk mengajar kepada jemaat tentang hal tersebut. Surat-surat itu disimpan dan disalin sampai saat ini, supaya ketika menghadapi persoalan yang sama, surat itu menjadi jawaban. Jika kita membaca Alkitab yang mencatat sejarah, maka kita akan mengerti tentang banyak peristiwa. Ketika kita banyak membaca Alkitab yang mencatat tentang surat-surat para rasul, maka kita akan mengerti dengan banyak pengajaran kekristenan.

Kitab Kisah Para Rasul sendiri adalah kitab yang berisi sejarah atau catatan peristiwa pemberitaan Injil para rasul. Lalu Tuhan memberikan wahyu kepada para rasul untuk menulis surat-surat. Di dalam surat-surat itu banyak menjelaskan pengajaran-pengajaran yang pernah tercatat di Kisah Para Rasul maupun di Injil. Tentang makanan yang tertulis di dalam surat keputusan itu, akan dijelaskan kembali lebih detail oleh Paulus di dalam surat kepada jemaat di Korintus.

Views: 31

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top