Keputusan Persidangan di Yerusalem (Jelajah PB 458)

Kisah Para Rasul 15:13-21

Setelah Petrus, Paulus dan Barnabas berbicara, maka sekarang Yakobus yang ganti berbicara. Yakobus menjadi penyimpul terakhir dalam persidangan itu. Kemungkinan besar pada waktu itu Yakobus menjadi gembala jemaat di Yerusalem. Di dalam Kisah Para Rasul 12, Petrus sempat lari karena diburu oleh Herodes. Kemungkinan tugas penggembalaan di jemaat Yerusalem diserahkan oleh Petrus kepada Yakobus.

Dalam perkataannya, Yakobus memberi penekanan bahwa semuanya itu telah dinubuatkan. Sejak semula Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya. Hal tersebut sesuai dengan nubuatan para nabi yang tertulis: “Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini, yang telah diketahui dari sejak semula.”

Yakobus berpendapat supaya mereka tidak menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa lain untuk bertobat dan percaya kepada Tuhan. Kesimpulannya, bangsa-bangsa lain itu tidak perlu disunat untuk mendapatkan keselamatan. Ini menjadi ketetapan yang akan mereka jalankan setelah persidangan ini.

Tetapi ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Perlu menulis surat kepada mereka supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah. Sampai saat persidangan itu, masih dituliskan demikian. Nanti di dalam 1 Korintus, semua yang ditulis itu akhirnya dihapuskan. Wahyu dari Tuhan kepada Paulus untuk menulis surat 1 Korintus, merevisi hasil dari persidangan di Yerusalem itu. Yakobus bukan rasul dan pewahyuan belum semuanya disampaikan. Pewahyuan menjadi sempurna setelah kitab Wahyu ditulis. Setelah itu tidak akan turun wahyu lagi dan tidak akan pernah ada revisi Alkitab lagi.

Ada empat hal yang disebut oleh Yakobus, yaitu: makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, percabulan, daging binatang yang mati dicekik dan darah. Tiga hal menyangkut soal makanan dan satu hal menyangkut moral. Sebenarnya, larangan yang menyangkut makanan itu, masih masuk dalam paket ibadah simbolik Perjanjian Lama. Ketika ibadah simbolik Perjanjian Lama digantikan dengan ibadah hakikat Perjanjian Baru, maka semua upacara atau ibadah yang bersifat simbolik telah selesai. Tidak ada lagi makanan yang diharamkan. Darah di dalam Perjanjian Lama menyimbolkan kehidupan. Tetapi sejak Yesus Kristus datang, darah tidak menyimbolkan apa-apa. Binatang yang mati dicekik dan tidak menumpahkan darah, itu juga simbol. Makanan yang sudah dipersembahkan kepada berhala, itu simbol pemisahan antara yang boleh dengan yang tidak.

Hari ini, tidak ada makanan yang membawa pengaruh keselamatan bagi diri kita. Yang ada adalah pengaruh kesehatan. Semua makanan tidak ada yang haram, tetapi sebagai orang Kristen yang berhikmat, maka sebaiknya kita makan makanan yang berguna. Sedangkan masalah moral, yaitu larangan percabulan, itu berlaku untuk selamanya, bukan hanya berlaku di dalam Perjanjian Lama.

Views: 6

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top