Kisah Para Rasul 1:1-5
Kitab Kisah Para Rasul ini berisi tentang kisah tentang pelayanan Roh Kudus yang dilakukan melalui para rasul. Pelayanan Yesus Kristus di dunia sudah selesai. Saatnya Roh Kudus menggantikan Yesus Kristus melakukan pelayanan di dunia ini, pertama-tama melalui para rasul. Tidak semua para rasul tercatat di dalam kitab ini. Dari pasal 1-12 dicatat mengenai pelayanan para rasul utama, seperti Petrus, Yohanes dan Yakobus. Sedangkan mulai ayat 13, dicatat mengenai pelayanan rasul Paulus.
Kitab ini ditulis dan ditujukan kepada Teofilus (ayat 1), sama dengan penerima injil Lukas. Jika di dalam injil Lukas, Teofilus dipanggil sebagai yang mulia, di kitab ini Teofilus dipanggil dengan lebih akrab. Sepertinya Teofilus adalah seorang bangsawan dan akhirnya menjadi sahabat Lukas setelah dia percaya kepada Yesus. Kitab ini adalah lanjutan dari injil Lukas, dan ditulis oleh Lukas yang menjadi tabib sebelum dia fokus pada pemberitaan Injil. Kitab ini ditulis sekitar tahun 60 Masehi, ketika Paulus sudah berada di Roma. Ciri khas dari kitab ini adalah sangat menekankan Roh Kudus dan doa.
Lukas mengulas kembali tulisannya di dalam injil Lukas tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan oleh Yesus sampai hari saat Yesus terangkat. Lukas juga menjelaskan tentang perintah yang diberikan oleh Yesus kepada sebelas murid serta menjelaskan tentang penampakan-penampakan Yesus yang terjadi selama empat puluh tahun. Pada saat itu Yesus berulang-ulang kali menampakkan diri kepada para rasul dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.
Yesus menampakkan diri secara berulang-ulang untuk membuktikan bahwa Ia hidup. Ia tidak mati dan terkubur untuk selamanya. Dia sudah bangkit dan membuktikan bahwa yang hidup itu adalah Yesus yang dulu pernah bersama-sama dengan mereka.
Tuhan Yesus melarang para murid meninggalkan Yerusalem. Mereka tetap harus tinggal di Yerusalem karena Yerusalem merupakan tempat pertama Injil harus disebarkan ke seluruh muka bumi. Hal ini dilakukan karena pada waktu bangsa Israel masih melakukan ibadah simbolik, ke mana pun mereka pergi dan di mana pun mereka berada, jika mereka berdoa, mereka harus menghadap ke kota Yerusalem. Mereka menggunakan kota Yerusalem sebagai kiblat karena seluruh ibadah simbolik Perjanjian Lama menunjuk kepada Sang Juruselamat yang dijanjikan oleh Tuhan sejak manusia jatuh ke dalam dosa.
Yerusalem menjadi pusat pertama pemberitaan Injil. Yerusalem menjadi kota pertama untuk memancarkan kebenaran Tuhan. Para murid harus tetap di Yerusalem untuk menantikan janji Bapa, yaitu baptisan Roh Kudus. Mereka sudah dibaptis dengan air oleh Yohanes Pembaptis dan mereka harus menantikan baptisan Roh Kudus di kota Yerusalem. Roh Kudus lah yang akan menguasai para rasul, sehingga mereka bisa memberitakan Injil dengan berani.
Yesus Kristus akan membaptis mereka ke dalam Roh Kudus. Tidak ada seorang pun yang bisa membaptis orang ke dalam Roh Kudus, kecuali Yesus Kristus. Sedangkan manusia hanya diberi tugas untuk membaptis dengan air. Itu juga yang dikatakan oleh Yohanes Pembaptis, bahwa yang membaptis dengan Roh Kudus akan datang dan Yohanes Pembaptis pun tidak layak untuk membuka kasut-Nya.
Views: 43