Petrus Berkhotbah di Hadapan Sidang Imam Besar (Jelajah PB 405)

Kisah Para Rasul 4:1-12

Setelah Petrus dan Yohanes mengadakan mujizat terhadap orang yang sudah lumpuh selama empat puluh tahun, mereka tiba-tiba didatangi oleh para imam dan kepala pengawal Bait Suci, serta orang Saduki. Pada saat Petrus sedang mengajar orang banyak, para imam dan rombongannya itu sangat marah. Petrus pada waktu itu sedang berkhotbah mengenai kebangkitan Yesus Kristus. Yesus yang telah disalibkan itu sudah bangkit. Oleh kuasa Yesus Kristus itulah, Petrus bisa menyembuhkan orang yang lumpuh sejak lahir itu. Orang itu sudah berjalan, bahkan melompat-lompat.

Kelompok Saduki adalah sekelompok orang yang tidak percaya adanya kebangkitan. Mereka menjadi kelompok yang terganggu dengan pengajaran Petrus dan Yohanes, yang sedang memberitakan kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati. Petrus dan Yohanes juga memberitakan bahwa ada kebangkitan di dalam Yesus. Orang-orang yang percaya kepada Yesus akan dibangkitkan dan mereka tidak akan tinggal di dalam maut.

Karena itulah, Petrus dan Yohanes kemudian ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan, sampai keesokan harinya. Apa yang dilakukan oleh Petrus dan Yohanes adalah memberitakan kabar baik. Tetapi kita bisa melihat bahwa orang-orang dunia tidak tahan dengan berita Injil. Mereka lebih suka menolak Injil dan mencoba membungkam orang-orang yang memberitakan Injil. Petrus dan Yohanes tidak melakukan kejahatan apa-apa, bahkan mereka sedang berbuat baik, yaitu menyembuhkan orang sakit. Tetapi penguasa dengan mudahnya menangkap mereka dan mengurung mereka. Meskipun demikian, orang-orang yang mendengarkan khotbah Petrus dan Yohanes, banyak di antara mereka menjadi percaya. Jumlah orang percaya bertambah kira-kira menjadi lima ribu orang laki-laki.

Keesokan harinya, para pemimpin Yahudi serta para tua-tua dan ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem. Imam Besar Hanas dan semua keturunan Imam Besar ikut dalam sidang tersebut. Entah Imam Besar serta keturunannya ini tahu atau tidak, bahwa sebenarnya ketika Mesias datang, maka keimamatan mereka sudah selesai. Tugas mereka sebagai imam sudah berhenti. Mereka menjadi orang-orang yang munafik. Di satu sisi mereka mengajarkan umat Yahudi untuk menantikan Sang Mesias. Tetapi di sisi lain, mereka sebenarnya tidak suka jika Mesias itu benar-benar datang. Karena jika Mesias datang, maka tugas mereka selesai. Para Imam Besar inilah yang selama ini menguasai Bait Suci. Bahkan mereka memiliki pengawal.

Di dalam sidang itu, Petrus dan Yohanes diperiksa. Mereka bukannya berterima kasih kepada Petrus dan Yohanes karena telah menyembuhkan orang sakit, tetapi justru mencari-cari kesalahan. Mereka mempertanyakan tentang kuasa dan wewenang yang dimiliki oleh Petrus dan Yohanes. Sidang ini dimanfaatkan oleh Petrus dan Yohanes untuk memberitakan Injil Yesus Kristus. Pada waktu itu Petrus penuh dengan Roh Kudus. Petrus memperkenalkan Yesus sebagai orang Nazaret yang telah disalibkan dan dibunuh oleh mereka. Tetapi saat ini Yesus telah bangkit dari antara orang mati. Dengan kuasa Yesuslah, Petrus dan Yohanes menyembuhkan orang yang sakit lumpuh itu. Petrus juga memperkenalkan Yesus sebagai “batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan.” Petrus memberikan pernyataan yang penting bagi orang-orang pada saat itu dan bagi kita semua pada saat ini, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.

Views: 27

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top