Kisah Para Rasul 3:1-10
Kita bisa mulai membaca mengenai mujizat atau tanda yang dibuat oleh para rasul. Orang Yahudi dalam satu hari melakukan sembahyang sebanyak tiga kali, yaitu jam sembilan, jam dua belas siang dan jam tiga petang. Pada waktu menjelang sembahyang pada pukul tiga petang, Petrus dan Yohanes datang ke Bait Suci. Di situ ada seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahir. Biasanya orang itu diusung dan diletakkan di dekat pintu gerbang Bait Suci, yang diberi nama Gerbang Indah. Orang lumpuh diletakkan di situ supaya bisa mendapat belas kasihan dari orang-orang yang akan datang ke Bait Suci untuk pergi sembahyang.
Pada saat Petrus lewat dan orang lumpuh itu meminta belas kasihan atau sedekah dari Petrus, Petrus berkata bahwa dia tidak memiliki harta benda untuk diberikan kepada orang lumpuh tersebut. Sebagai seorang pelayan Tuhan, tidak perlu berkecil hati jika tidak memiliki harta benda. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah (1 Timotius 6:8). Seorang hamba Tuhan tidak perlu menonjolkan hal-hal yang bersifat materi. Tidak perlu menggunakan pakaian yang mewah, yang penting bersih dan rapi. Tidak perlu menggunakan barang-barang mewah, karena justru itu kelihatan menjadi tidak wajar.
Petrus dan Yohanes hanya mempunyai Yesus Kristus. Itu lebih mahal dan lebih penting dari segala-galanya. Mereka menyembuhkan orang lumpuh itu dengan nama Yesus orang Nazaret. Memang pada waktu itu banyak nama Yesus, sehingga perlu dibedakan. Biasanya cara pembedaannya, dengan menyebutkan tempat darimana berasal. Saat ini, Yesus yang kita sembah adalah Yesus Kristus yang pernah tersalib di atas bukit Golgota. Setiap orang bisa berkata bahwa mereka percaya dan menyembah Tuhan. Tetapi perlu berhati-hati, karena pemikiran manusia tentang Tuhan juga berbeda-beda. Karena itu kita harus mengenal Tuhan yang diperkenalkan oleh Alkitab, bukan Tuhan yang diperkenalkan di luar Alkitab.
Yesus yang disembah oleh orang Kristen sangat berbeda dengan Yesus yang dikenal oleh saksi Yehova. Yesus yang dipercaya oleh orang Kristen adalah Yesus sebagai Tuhan, sedangkan Yesus yang dikenal oleh saksi Yehova hanyalah manusia belaka. Tidak mudah memang untuk memahami hal ini. Karena itu kita harus terus belajar mengenal Yesus yang sebenarnya, yang diperkenalkan oleh Alkitab. Yesus yang kita sembah bukanlah Yesus yang bisa menemui orang setiap saat pada saat ini. Yesus sekarang ada di Sorga. Dia tidak akan mungkin datang menemui orang-orang tertentu pada saat ini, karena kalau Yesus datang ke dunia, pastilah dunia ini sudah kiamat.
Petrus kemudian memegang tangan kanan orang yang lumpuh itu untuk membantunya berdiri. Seketika itu juga, berdirilah orang itu dan berjalan ke sana ke mari, melompat-lompat dan memuji Tuhan. Ini adalah mujizat yang sebenarnya dan nyata. Petrus tidak perlu berdoa untuk melakukan mujizat ini. Mujizat itupun terjadi dengan seketika, tanpa ada proses yang terlalu panjang. Orang tersebut tidak perlu belajar berjalan dulu. Kita bisa membandingkan dengan praktik-praktik doa penyembuhan yang ada pada saat ini. Jika seseorang mendapatkan karunia mujizat, maka mujizat itu akan terjadi seketika. Tetapi jelas bahwa yang memiliki kuasa atau karunia mujizat hanyalah para rasul, bukan semua orang Kristen. Karunia mujizat adalah salah satu tanda bahwa dia adalah rasul. Mujizat yang terjadi itu membuat orang-orang di Bait Suci takjub dan tercengang. Mungkin saat ini banyak orang Kristen yang ingin seperti Petrus. Tapi hati-hati, jangan sampai kita dipakai oleh Iblis untuk menyesatkan banyak orang (bdg. Matius 7:22-23).
Views: 28