Mengasihi Yesus Dengan Sungguh-Sungguh (Jelajah PB 407)

Kisah Para Rasul 4:23-24

Sesudah Petrus dan Yohanes dilepaskan, mereka pergi menemui teman-teman mereka dan menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan oleh para imam kepala dan tua-tua Yahudi. Pasti yang disampaikan adalah soal ancaman para imam itu kepada para rasul. Para pemimpin Yahudi akan menangkap orang-orang yang berani memberitakan atau mengajarkan tentang nama Yesus Kristus. Ketika kekristenan muncul pertama kali, pada saat nama Yesus Kristus diberitakan oleh para rasul, mereka tidak melakukan kekerasan sama sekali dalam memberitakan Injil. Para rasul tidak melakukan kejahatan apapun juga. Mereka hanya menyampaikan kebenaran. Hanya menyampaikan atau menyaksikan apa yang diketahui, apa yang dilihat, apa yang didengar, apa yang disaksikan secara langsung. Mereka memberitakan fakta yang telah terjadi, yang sebenarnya juga diketahui oleh para pemimpin Yahudi itu.

Ternyata bukan pada zaman itu saja orang-orang Kristen diancam. Di setiap zaman, selalu saja ada ancaman, bahkan penganiayaan terhadap orang Kristen. Padahal orang-orang Kristen hanya memberitakan nama Yesus Kristus. Memang ada saja orang-orang yang mengaku Kristen, mereka melakukan kekerasan. Tetapi sesuai dengan ajaran Yesus Kristus yang benar, seharusnya orang-orang yang sungguh-sungguh percaya dan menyatakan diri sebagai orang Kristen, tidak akan pernah melakukan kekerasan sama sekali.

Kisah-kisah mengenai pemberitaan Injil, seringkali dibarengi dengan ancaman dan penganiayaan. Orang-orang Kristen berusaha untuk memberikan pengaruh yang baik bagi dunia ini, tetapi ternyata dunia tidak siap dan tidak terima dengan pemberitaan Injil Yesus Kristus. Orang Kristen memberitakan ulang apa yang pernah disampaikan oleh para rasul. Jika kita mau menilai semuanya ini secara transparan dan jujur, tentu yang jahat adalah pihak-pihak yang memberi ancaman dan penganiayaan terhadap orang-orang yang memberitakan Injil.

Ketika teman-teman dari Petrus dan Yohanes ini mendengar bahwa mereka mendapatkan ancaman, mereka tidak mempersiapkan senjata untuk membalas atau melawan. Anak-anak Tuhan, anak-anak terang tidak akan pernah melakukan hal yang demikian. Kebenaran tidak akan pernah layak untuk diperjuangkan dengan kekerasan. Kebenaran tidak boleh disertai dengan ancaman. Kebenarna yang sejati hanya disampaikan dengan argumentasi yang masuk akal. Kebenaran harus disampaikan dengan akal sehat, dengan penyampaian yang logis. Jika dalam penyampaian kebenaran ada sedikit saja kekerasan atau ancaman, maka itu akan merusak kebenaran itu sendiri. Kebenaran tidak bisa diyakini karena takut. Kebenaran harus diyakini dengan pikiran yang jernih dan masuk akal.

Ketika kita memberitakan Injil, sebaiknya melakukan pemberitaan itu dengan cara yang baik dan tidak menakutkan. Kita tidak perlu memberitakan Injil dengan menakut-nakuti orang bahwa mereka akan terkena musibah atau masuk ke neraka, jika tidak mendengar berita Injil dan percaya kepada Yesus. Jangan sampai orang percaya kepada Yesus karena ketakutan. Tetapi biarlah setiap orang yang percaya kepada Yesus, memang benar-benar tulus dari dalam hati karena mereka mengasihi Yesus. Jangan sampai orang menjadi Kristen karena ingin masuk sorga atau ingin kaya. Jika demikian, mereka hanya ingin memanfaatkan Yesus untuk kepentingan diri mereka sendiri. Pengertian yang harus kita bangun adalah pentingnya mengasihi Tuhan. Setiap orang yang percaya kepada Yesus dan mengasihi Yesus, maka hidupnya akan ada di dalam Yesus. Tentang urusan sorga atau yang lainnya, itu adalah bonus atau hadiah karena kita telah mengasihi Yesus dengan sungguh-sungguh.

Views: 7

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top