Kisah Para Rasul 10:1-9
Di Kaisarea ada seseorang yang bernama Kornelius. Dia dalah seorang perwira pasukan yang disebut sebagai pasukan Italia. Pasti Kornelius adalah seorang Romawi. Orang yang bukan berasal dari Italia tidak akan mungkin bisa menjadi orang penting dalam pemerintahan, karena pada waktu itu adalah masa penjajahan Romawi. Kekaisaran Romawi sedang berjaya. Kornelius disebut sebagai orang saleh. Dia serta seisi rumahnya takut kepada Tuhan. Artinya, mereka menganut agama Yahudi. Meskipun Kornelius bukan orang Yahudi, tetapi dia meyakini bahwa kepercayaan Yahudi itu benar. Pasti pada waktu itu Kornelius melaksanakan ibadah simbolik Perjanjian Lama.
Kornelius bukan hanya pandai dalam strategi perang. Dia juga mempunyai hikmat. Dia tahu apa yang benar dan apa yang salah. Dia percaya Yehova, Tuhan yang disembah oleh orang Yahudi. Dia juga saleh, dengan cara tekun melakukan ibadah simbolik yang diperintahkan. Dia mengikuti semuanya dan hidup sesuai dengan aturan-aturan di dalam Taurat. Selain itu, Kornelius juga tercatat telah memberikan banyak sedekah kepada umat Yahudi. Dia juga senantiasa berdoa kepada Tuhan.
Suatu saat, Tuhan mengizinkan Kornelius mengalami sebuah peristiwa. Kira-kira jam tiga petang, Kornelius mendapatkan penglihatan. Pada saat itu Kornelius melihat seorang malaikat TUhan masuk kerumahnya dan berbicara kepada Kornelius. Malaikat itu mengatakan bahwa semua doa dan sedekah yang dia lakukan telah diterima oleh Tuhan. Tuhan mengingat Kornelius. Tuhan tahu bahwa hati Kornelius benar-benar tulus untuk mencari kebenaran. Malaikat itu kemudian memberikan petunjuk supaya Kornelius menyuruh beberapa orang ke Yope. Orang-orang itu disuruh untuk menjemput seseorang yang bernama Simon, atau disebut Petrus. Saat ini Simon Petrus sedang berada di rumah seorang penyamak kulit yang bernama Simon, yang tinggal di tepi laut. Nama Simon ternyata banyak dipakai pada waktu itu. Untuk membedakannya, maka malaikat menyebut Simon Petrus dan Simon si penyamak kulit.
Setelah itu, Kornelius memanggil dua orang hambanya beserta dengan seorang prajurit yang saleh dari orang-orang yang selalu bersama-sama dengan dia. Kornelius pasti menceritakan semua yang dialaminya dalam penglihatan. Lalu Kornelius menyuruh mereka untuk pergi ke Yope. Keesokan harinya mereka berangkat ke Yope.
Pada saat mereka dalam perjalanan menuju ke Yope dan sudah dekat dengan Yope, naiklah Petrus ke atas rumah untuk berdoa. Pada waktu itu sekitar pukul dua belas tengah hari. Orang-orang Yahudi memiliki kewajiban berdoa tiga kali sehari, yaitu jam sembilan pagi, jam dua belas dan jam tiga petang. Biasanya, jika orang Yahudi memiliki lantai atas, mereka akan berdoa di lantai atas serta menghadap ke Yerusalem. Mereka berdoa menghadap ke Yerusalem, karena Tuhan berjanji akan kirim Juruselamat. Juruselamat itu akan datang dari Yerusalem.
Ibadah simbolik yang dilakukan di Yerusalem itu menggambarkan penyelamatan dari Tuhan. Juruselamat akan datang dan keselamatan akan diberitakan mulai dari Yerusalem. Ke manapun orang-orang Yahudi pergi dan berpencar (sebenarnya termasuk orang non-Yahudi), maka mereka harus selalu ingat bahwa pusat kebenaran ada di kota Yerusalem. Kota itu dipilih oleh Tuhan sebagai pusat pemeliharaan ibadah simbolik yang menyimbolkan tentang Tuhan Yesus.
Views: 3