Kesaksian Pertobatan Paulus (Jelajah PB 492)

Kisah Para Rasul 22:6-11

Paulus melanjutkan kesaksiannya di depan orang-orang Yahudi. Pada saat perjalanan Paulus pergi ke Damsyik sudah dekat, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi Paulus. Pada waktu itu masih tengah hari. Pada saat itu, Paulus rebah ke tanah dan ia mendengar suara yang berkata: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” Paulus bertanya, siapa yang memiliki suara itu. Tentu peristiwa yang dahsyat itu, datangnya pasti dari Tuhan. Suara itu memperkenalkan diri dan mengatakan bahwa Dia adalah Yesus, orang Nazaret. Mereka yang pada waktu itu berjalan bersama-sama dengan Paulus juga melihat cahaya itu, tetapi mereka tidak bisa mendengar suara yang didengar oleh Paulus.

Sepertinya ada perbedaan pernyataan, jika di Kisah Para Rasul 9, orang-orang yang menyertai Paulus dalam perjalanan bisa mendengar suara itu. Sedangkan Paulus di ayat ini berkata bahwa orang-orang yang menyertai Paulus dalam perjalanan ke Damsyik, tidak mendengar suara tersebut. Kemungkinan besar mereka mendengar, tetapi tidak mengerti. Paulus juga mendengar suara Yesus itu menyuruh Paulus untuk bangkit dan segera pergi ke Damsyik. Nanti ketika sudah sampai di Damsyik, Paulus akan mendapatkan petunjuk, apa saja yang harus dilakukan oleh Paulus. Seketika itu juga, Paulus tidak bisa melihat, karena cahaya yang menyilaukan mata itu. Paulus pergi ke Damsyik dituntun oleh teman-teman seperjalanannya.

Inilah peristiwa yang disaksikan oleh Paulus kepada orang-orang di Yerusalem. Paulus menggunakan kesempatan untuk bersaksi. Sepertinya Paulus sudah menantikan saat-saat seperti itu, sudah cukup lama. Dia menginginkan teman-temannya di Yerusalem, yang mungkin di antara orang-orang banyak itu, termasuk semua imam dan golongan Sanhedrin, supaya mereka mengetahui penyebab perubahan hidup Paulus. Orang yang dulu semangat untuk menangkap dan membunuh penganut Jalan Tuhan, sekarang berbalik untuk memberitakan Jalan Tuhan. Kemungkinan orang-orang Yahudi hanya mendengar kabar-kabar yang tidak jelas tentang perubahan sikap Paulus.

Setiap kali Paulus memiliki kesempatan untuk bersaksi, dia tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Tuhan mau kita hari ini juga bersaksi. Kesaksian yang harus kita ceritakan adalah kesaksian perubahan hidup, yang sebelumnya tidak mengenal Tuhan dan sekarang menjadi pengikut Tuhan. Kesaksian mengenai pertobatan dan kelahiran baru, perlu disaksikan kepada banyak orang, terutama kepada orang-orang yang dulu pernah bersama-sama dengan kita. Mereka bisa melihat perubahan yang terjadi, sehingga kita bisa menceritakan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada diri kita, yaitu perubahan untuk mengikut Yesus Kristus.

Kita perlu mewaspadai kesaksian-kesaksian yang disampaikan pada hari ini. Jangan sampai kesaksian itu intinya adalah penonjolan diri. Jangan kita menyaksikan bahwa seolah-olah Tuhan lebih sayang kepada kita daripada kepada orang lain. Saat ini banyak sekali kesaksian seperti itu. Kesaksian seperti itu tidak memuliakan Tuhan, tetapi memuliakan orang yang bersaksi itu. Baik untuk kita mewaspadai kesaksian kita sendiri maupun kesaksian orang lain. Jangan sampai kesaksian itu justru tidak memuliakan Tuhan, tetapi justru menimbulkan kesombongan diri sendiri. Apalagi jika kesaksian tersebut mengenai kesembuhan atau kelimpahan berkat secara jasmani, itu adalah kesaksian yang mudah sekali diputarbalikkan, tidak sesuai dengan fakta yang ada.

Views: 20

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top