Kekacauan di Efesus (Jelajah PB 480)

Kisah Para Rasul 19:21-32

Setelah beberapa tahun Paulus mengajar di Efesus dan orang-orang di Efesus makin banyak yang percaya kepada Tuhan, maka Paulus bermaksud untuk pergi ke Yerusalem melalui Makedonia dan Akhaya. Paulus juga ingin menuju ke Roma untuk memberitakan Injil. Saat itu, Roma menjadi pusat dunia, sehingga Paulus ingin sekali memberitakan Injil di sana. Pada waktu itu Injil sudah terkenal dan tersebar di Efesus dan sekitarnya. Banyak murid-murid yang semakin giat dan sungguh-sungguh memberitakan Injil, karena pengajaran yang kuat dari Paulus. Banyak orang yang tidak lagi mau menyembah kepada berhala. Paulus kemudian menyuruh Timotius dan Erastus untuk mendahuluinya ke Makedonia, sedangkan Paulus sendiri tinggal beberapa hari lagi di Asia.

Pada waktu itu, terjadi huru-hara besar mengenai Jalan Tuhan, mengenai orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Ada orang yang bernama Demetrius, seorang tukang perak yang membuat kuil dewi Artemis dari perak. Dewi Artemis ini adalah dewi kesuburan. Usahanya itu cukup berhasil, karena pada waktu itu memang banyak orang yang menyembah berhala. Di Efesus sendiri ada kuil yang megah, yang membuat orang-orang datang menyembah patung itu. Bahkan dia memiliki pekerja-pekerja yang cukup banyak serta mereka juga mendapatkan penghasilan yang banyak juga.

Ketika Injil diberitakan, maka banyak orang yang kemudian tidak lagi menyembah berhala. Mereka meninggalkan kuil-kuil yang selama ini dipakai untuk tempat pemujaan. Mereka juga tidak lagi memerlukan patung-patung. Mereka tidak perlu lagi membeli patung atau berhala untuk disembah. Bukan hanya di Efesus saja orang-orang mulai tidak menyembah patung dan pergi ke kuil, bahkan hampir seluruh Asia telah mendengar Injil. Ternyata hal ini sangat merugikan Demitrius, karena patung atau berhala yang dibuatnya, tidak ada yang membeli. Karena itulah, dia mengumpulkan para pekerjanya serta para pekerja dari perusahaan lain yang sejenis, untuk menentang Paulus dan para murid.

Demetrius berusaha untuk mengajak para pekerjanya dan orang lain untuk melawan Paulus. Dia mengatakan bahwa perbuatan Paulus tidak hanya membahayakan perusahaannya, tetapi juga telah membuat kuil Artemis menjadi sepi. Dia juga mengatakan bahwa Artemis yang telah disembah oleh seluruh penduduk yang ada di Asia dan seluruh dunia yang beradab, akan kehilangan kebesarannya. Mendengar apa yang dikatakan oleh Demetrius, para pekerja menjadi sangat marah. Lalu mereka keluar dan berteriak-teriak. Seluruh kota menjadi kacau dan mereka ramai-ramai datang ke gedung kesenian serta menyeret Gayus dan Aristarkhus. Dua orang itu adalah orang Makedonia dan teman seperjalanan Paulus.

Dalam kondisi yang kacau tersebut, Paulus mau pergi ke tengah-tengah rakyat tersebut, tetapi para muridnya menghalanginya. Bahkan ada beberapa pembesar yang berasal dari Asia yang bersahabat dengan Paulus juga memberikan peringatan kepada Paulus supaya tidak masuk ke gedung kesenian itu. Orang yang berkumpul di gedung kesenian itu semakin banyak. Kumpulan mereka menarik perhatian banyak orang, sehingga makin banyak orang yang datang dan penasaran dengan situasi yang ada. Kumpulan itu semakin kacau balau, tetapi banyak di antara mereka yang berkumpul itu tidak tahu untuk apa mereka berkumpul di sana. Seringkali kekacauan makin bertambah parah ketika orang-orang yang tidak tahu apa yang terjadi, mereka ikut-ikutan dalam perkumpulan yang kacau itu.

Views: 11

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top