Kisah Para Rasul 26:19-23
Paulus yang dulunya adalah seorang Farisi yang sangat keras, bertobat dan menjadi pemberita Injil yang sangat giat melakukan penginjilan. Hal itu terjadi karena pertobatan yang sungguh-sungguh kepada Tuhan. Paulus sudah memahami kebenaran firman Tuhan dengan sebaik-baiknya. Paulus telah menjadi manusia baru. Pertobatan dan kelahiran kembali itu menyebabkan Paulus berubah drastis. Paulus berkata kepada raja Agripa bahwa terhadap penglihatan yang dari Sorga itu, Paulus menyatakan bahwa dia tidak pernah tidak taat. Sejak saat peristiwa dalam perjalanan di Damsyik itu, hidup Paulus benar-benar berubah. Setelah itu ia giat memberitakan Injil ke berbagai tempat. Tuhan memberi perintah langsung kepadanya.
Hari ini, tidak akan ada orang yang bisa mendapatkan perintah langsung dari Tuhan untuk memberitakan Injil. Perintah itu sudah dituliskan di dalam Alkitab. Tuhan Yesus tidak perlu datang lagi dan menampakkan diri kepada kita untuk memberikan perintah langsung supaya memberitakan Injil. Tuhan menampakkan diri terakhir hanya kepada Paulus. Pada awalnya Paulus memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi yang berada di Damsyik. Pada waktu itu, sampai orang-orang Yahudi di Damsyik mau membunuh Paulus. Akhirnya para murid yang ada di Damsyik menyelamatkan dia dan Paulus bisa keluar dari kota Damsyik.
Paulus dulu adalah pelaku kekerasan, sekarang dia dikejar-kejar oleh kekerasan. Setelah dari Damsyik, Paulus memberitakan Injil di Yerusalem dan seluruh tanah Yudea. Selain itu Paulus juga memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa lain. Paulus berharap bahwa semua orang yang mendengar berita Injil akan bertobat serta berbalik kepada Allah. Mereka seharusnya melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatannya. Termasuk raja Agripa, dia juga harus bertobat, ketika sudah mendengar kesaksian dari Paulus. Pertobatan seharusnya diiringi dengan buah-buah pertobatan, untuk membuktikan bahwa pertobatan itu terjadi dengan sungguh-sungguh. Paulus telah memberikan teladan mengenai hal ini.
Barangsiapa menyatakan diri telah bertobat dan percaya kepada Yesus, maka kehidupan mereka seharusnya berubah, sesuai dengan kehidupan Kristus. Karena pemberitaan Paulus tersebut, akhirnya orang-orang Yahudi menangkap Paulus di Bait Suci. Mereka mencoba untuk membunuh Paulus. Seruan Paulus yang menyatakan bahwa semua orang harus bertobat, membuat banyak orang yang merasa berdosa menjadi sakit hati.
Tetapi oleh pertolongan Tuhan (bukan atas pertolongan kepala pasukan Lisias), Paulus masih bisa hidup dan bertahan sampai saat itu. Paulus masih bisa memberikan kesaksian dan memberitakan Injil kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar. Apa yang diberitakan oleh Paulus itu tidak berbeda dengan apa yang pernah disampaikan oleh para nabi dan oleh Musa. Paulus sengaja menyebut nama Musa, karena nama Musa memiliki otoritas yang sangat tinggi di kalangan orang-orang Yahudi. Jika hal tersebut telah diberitakan oleh Musa, maka raja Agripa yang adalah orang Yahudi pun tidak akan bisa menolak pemberitaan itu. Para nabi dan Musa menyatakan bahwa Mesias harus menderita sengsara dan bahwa Ia adalah yang pertama yang akan dibangkitkan dari antara orang mati, dan bahwa Ia akan memberitakan terang kepada bangsa ini dan kepada bangsa-bangsa lain (bdg Ulangan 18:16 dst).
Views: 166