Kisah Para Rasul 10:44-48
Kornelius dan semua yang ada di sana menyambut firman Tuhan dengan segenap hati. Mereka hormat dengan Petrus karena kedatangan Petrus ke Kaisarea juga atas penglihatan yang disampaikan oleh malaikat kepada Kornelius. Ketika Petrus sedang berkata-kata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu. Semua orang percaya dari golongan bersunat (orang-orang Yahudi dari Yope) yang menyertai Petrus, tercengang-cengang. Mereka menyaksikan karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga.
Kejadian pada waktu itu sama persis dengan yang telah terjadi di Yerusalem pada hari Pentakosta. Kita bisa mengingat kembali bahwa telah terjadi pencurahan Roh Kudus atau baptisan Roh Kudus di Yerusalem (Kisah Para Rasul 2). Lalu terjadi pencurahan Roh Kudus di Samaria (Kisah Para Rasul 8). Sekarang terjadi pencurahan Roh Kudus di ibukota Yudea, yaitu di Kaisarea. Nanti yang terakhir akan terjadi di Kisah Para Rasul 19. Setelah itu selesai, tidak ada lagi pencurahan Roh Kudus ulang di muka bumi ini. Jadi, jika kita pernah mendengar pengajaran bahwa akan terjadi pencurahan Roh Kudus secara berulang-ulang, bahkan sampai hari ini, maka pengajaran itu tidak sesuai dengan kebenaran yang disampaikan di dalam Alkitab.
Hari ini tidak ada seorang pun yang dapat melaksanakan baptisan Roh Kudus. Hari ini tidak ada orang yang mendapatkan tugas atau wewenang untuk menumpangkan tangan atas orang kemudian orang itu kepenuhan Roh Kudus, termasuk hamba Tuhan yang terkenal sekalipun. Peristiwa baptisan Roh Kudus sudah lengkap, sesuai dengan amanat Yesus Kristus, yaitu menjadi saksi di Yerusalem, Yudea, Samaria sampai ke ujung bumi. Di Yerusalem terjadi hanya satu kali, tidak berulang-ulang. Demikian juga di Yudea, Samaria dan di luar Yahudi, juga terjadi hanya satu kali, tidak berulang-ulang. Jika di hari berikutnya ada orang yang bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, maka mereka langsung mendapatkan Roh Kudus (Efesus 1:13) di dalam hatinya.
Pada saat mereka mendapatkan pencurahan Roh Kudus, mereka kemudian berkata-kata di dalam bahasa lidah serta memuliakan Tuhan. Setelah itu, mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Baptisan air dilakukan setelah mereka percaya. Bahkan dalam peristiwa ini, baptisan Roh Kudus terjadi terlebih dulu, baru kemudian mereka dibaptis dengan air. Mereka tidak perlu pergi ke sungai Yordan untuk dibaptis. Peristiwa pembaptisan air ini merupakan simbol bahwa mereka masuk menjadi murid Yesus Kristus. Mereka dimuridkan dan akhirnya menjadi satu jemaat. Itulah sebabnya Petrus tinggal beberapa hari di sana, tentu memberikan pengajaran kepada mereka.
Mungkin yang menjadi pertanyaan bagi kita, pada saat itu mereka dibaptis air hanya dalam nama Yesus Kristus saja, tidak ada dalam nama Bapa dan Roh Kudus. Dalam istilah teologi, hal ini disebut sebagai “sinekdoke” yaitu menyebut satu untuk mewakili semua atau keseluruhan. Sama dengan kita mengatakan “hendaklah kamu percaya kepada Yesus Kristus, supaya kamu diselamatkan.” Di dalam perkataan itu, pasti termasuk didalamnya juga percaya kepada Bapa dan Roh Kudus. Siapapun yang percaya kepada Yesus Kristus, secara otomatis dia akan percaya juga kepada Bapa dan Roh Kudus, karena Pribadi itu pada hakikatnya adalah satu.
Views: 19