Apolos Bersemangat Dalam Pemberitaan Injil (Jelajah PB 476)

Kisah Para Rasul 18:24-28

Pada saat Paulus menjelajah di Galatia dan Figria, datanglah seorang Yahudi yang bernama Apolos di Efesus. Pada saat itu pun Priskila dan Akwila juga ada di Efesus. Mereka tidak mengikuti Paulus berkeliling ke kota-kota di Galatia dan Frigia. Apolos ini berasal dari Aleksandria. Aleksandria berada di sebelah utara benua Afrika. Dia adalah seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci. Seseorang yang sudah percaya perlu memiliki hal-hal yang dimiliki oleh Apolos ini, supaya pemberitaan Injil semakin maju. Diperlukan orang-orang yang fasih berbicara dan mahir soal Kitab Suci, supaya kekristenan dan pengajarannya terus tersampaikan dengan baik kepada banyak orang.

Apolos telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat Apolos berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus. Tetapi dia hanya mengetahui tentang baptisan Yohanes. Sepertinya Apolos ini sempat dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Mungkin dia telah dituntun oleh Yohanes Pembaptis untuk mengenal Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan oleh Tuhan kepada semua bangsa di muka bumi ini. Dengan membuka kitab Perjanjian Lama, dia berbicara kepada orang banyak tentang Yesus.

Ia terus mengajarkan hal itu kepada orang-orang Yahudi di rumah ibadat. Ketika Priskila dan Akwila mendengar pengajarannya tersebut, mereka membawa Apolos ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya tentang Jalan Tuhan. Apolos perlu tahu bahwa pertobatan itu penting dengan tanda baptisan. Tetapi setelah itu perlu dilanjutkan dengan kepercayaan penuh dan seutuhnya kepada Yesus, yaitu percaya Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat. Apolos menerima pengajaran dari Priskila dan Akwila dengan rendah hati. Ketika pengajarannya dikoreksi, dia tidak marah. Ini hal yang sangat penting untuk kita bersikap di hadapan Tuhan. Kita harus meneliti pengajaran kita dan siap untuk memperbaiki pengajaran-pengajaran yang selama ini mungkin tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.

Jika seseorang tidak cinta kebenaran, maka hal itu akan mencelakakan. Jika ada orang tahu bahwa sesuatu itu benar tetapi tidak mengajarkan dan melakukannya, dia bisa dipakai oleh Iblis untuk menyesatkan orang lain. Sekali kita memperlihatkan diri melawan kebenaran, maka kita sudah menjadi incaran Iblis. Iblis bisa menjadikan orang tersebut sebagai faktor penghalang pemberitaan Injil yang benar. Selain itu orang tersebut akan memberikan pengaruh negatif kepada banyak orang. Banyak orang akan dirugikan. Dia akan menjadi batu sandungan bagi orang lain.

Karena Apolos ingin menyebrang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di Akhaya supaya mereka menyambut Apolos. Saat Apolos tiba di Akhaya, oleh kasih karunia Tuhan, Apolos menjadi orang yang sangat berguna bagi orang-orang percaya di Akhaya. Dia menjadi orang yang berguna karena telah mau merendahkan hati untuk menerima pengajaran yang benar. Dia rela untuk diajar oleh jemaat biasa, seperti Priskila dan Akwila. Jika ada seseorang yang memberitakan kebenaran kepada kita, kita tidak perlu memandang siapa dia. Jika memang yang disampaikan itu adalah kebenaran, maka kita patut untuk merendahkan diri dan menerima kebenaran tersebut. Apolos tidak jemu-jemu untuk membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.

Views: 10

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top