Yesus Menampakkan Diri Kepada Para Murid (Jelajah PB 390)

Yohanes 20:19-23

Ketika hari sudah malam, masih di hari pertama minggu itu, para murid berkumpul di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci. Mereka melakukan hal itu karena takut kepada orang-orang Yahudi. Di injil bagian lain diceritakan bahwa para tentara penjaga kubur telah melaporkan sesuatu yang dahsyat kepada para imam-imam kepala orang-orang Yahudi. Tetapi para imam itu berkata kepada para tentara supaya mereka menceritakan bahwa mayat Yesus telah dicuri oleh para murid-Nya. Para imam mencoba untuk menahan supaya para murid tidak bersaksi bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati sehingga banyak orang nanti percaya kepada pemberitaan mereka. Karena itulah para imam menghembuskan berita palsu tentang keberadaan mayat Yesus. Tentara itu dibayar untuk berbohong kepada banyak orang tentang peristiwa yang telah mereka alami ketika menjaga kubur Yesus.

Tidak bisa dipungkiri bahwa di setiap zaman selalu saja ada orang-orang yang mencoba untuk membungkam kebenaran dengan uang. Mereka tidak segan-segan menggunakan aparat untuk melakukan hal itu. Akhirnya mereka menyalahgunakan wewenang dan otoritas mereka, dengan cara menyuap menggunakan uang. Padahal seharusnya merekalah yang menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus. Mereka yang menyaksikan secara langsung peristiwa yang dahsyat, yang tidak pernah dipikirkan oleh banyak orang. Karena terlalu dahsyatnya peristiwa itu, sampai mereka melarikan diri dari kubur Yesus.

Para murid mengunci pintu, karena mereka tahu ada kemungkinan besar orang-orang Yahudi juga akan menangkap mereka, supaya para murid juga bungkam dan tidak menceritakan kebenaran yang terjadi. Pada waktu itulah Tuhan Yesus datang dan berdiri di tengah-tengah mereka. Tuhan Yesus tidak perlu dibukakan pintu. Demikan juga sebenarnya, batu kubur tidak perlu digulingkan. Yesus sudah mengenakan tubuh kemuliaan, tubuh yang sudah tidak sama dengan tubuh manusia. Tubuh Yesus sudah tidak dibatasi dengan ruang. Dia bisa datang dan pergi kapan saja, tanpa melalui pintu. Batu itu digulingkan supaya para murid dan orang-orang bisa melihat ke dalam kubur itu dan mendapati bahwa mayat Yesus sudah tidak ada di sana lagi.

Yesus datang ke tengah-tengah murid dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Kehadiran Yesus selalu membawa damai sejahtera. Dia adalah Raja Damai. Seharusnya, ketika orang-orang percaya berkumpul, maka ada damai sejahtera juga di sana. Tidak lupa Tuhan Yesus menunjukkan tangan bekas Dia dipaku dan lambung bekas Dia ditusuk dengan tombak. Melihat itu, para murid bersukacita. Yesus telah bangkit dan hidup. Juruselamat yang mereka percaya selama ini telah mengalahkan maut dan telah bangkit dari antara orang mati.

Bagi orang yang mengasihi Tuhan, akan selalu ada damai di dalam hidupnya, di manapun dia berada. Tuhan Yesus memberikan perintah kepada para murid untuk menjadi saksi-Nya dengan cara mengutus mereka. Tuhan Yesus menghembusi mereka dengan Roh Kudus. Sebelum Roh Kudus turun secara resmi, bersamaan dengan hari Pentakosta, para rasul telah mendapatkan Roh Kudus. Para rasul mendapatkan tugas untuk memberitakan tentang pengampunan dosa dengan cara memberitakan Injil. Para rasul harus memberitakan bahwa dosa manusia bisa diampuni dengan cara percaya kepada Yesus sebagai Sang Juruselamat. Dengan cara demikian, setiap manusia yang bertobat akan dihitung sebagai orang yang diselamatkan.

Views: 20

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top