Kesaksian Perempuan Samaria (Jelajah PB 318)

Yohanes 4:27-42

Setelah Tuhan Yesus selesai menjelaskan semua itu kepada perempuan Samaria, maka datanglah para murid. Para murid keheranan karena Tuhan Yesus sedang berbicara dengan seorang perempuan, tetapi mereka juga tidak berani bertanya tentang apa yang sedang dibicarakan.

Perempuan Samaria ini memang mendapatkan kasih karunia dari Tuhan. Dia sebenarnya sedang menanti-nantikan Mesias. Hal itu sudah dijelaskan di ayat 25. Ketika Yesus berbicara tentang ibadah hakikat, perempuan Samaria itu teringat akan pengajaran bahwa akan ada Mesias yang disebut Kristus akan datang dan akan memberitakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan penyembahan secara rohani. Ketika Tuhan Yesus berterus terang bahwa Dia adalah Mesias, mungkin perempuan itu menjadi sangat kaget. Tetapi tindakan yang dilakukan oleh perempuan ini sangat luar biasa. Dia kemudian menyaksikan semua yang sudah didengarnya itu ke tengah kota. Dia meninggalkan tempayannya dan pergi ke kota serta menceritakan kepada semua orang yang ada di kota.

Perempuan Samaria ini pasti sangat bersukacita. Dia langsung menyaksikan apa yang didengarnya. Perempuan Samaria ini tidak mendapatkan mujizat dari Tuhan, tetapi dia percaya kepada apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus. Demikian juga seharusnya kita pada saat ini. Kita bisa menyaksikan apa yang sudah diajarkan oleh Yesus melalui firman Tuhan. Mungkin melalui renungan yang kita baca pada saat ini, kita mendapatkan pengetahuan dan berita Injil yang mengubah hidup kita. Saatnya kita juga bersaksi kepada orang lain, memberitakan Injil kebenaran kepada orang-orang di sekitar kita. Saat ini lebih mudah menjadi saksi bagi banyak orang. Kita bisa memanfaatkan media sosial atau media internet untuk menjelaskan tentang kebenaran Tuhan. Kita juga bisa menyaksikan perubahan hidup kita ketika kita mengenal Tuhan.

Perempuan Samaria itu berhasil bersaksi dan membuat orang-orang Samaria yang di kota datang kepada Yesus. Sepertinya Yesus tidak jadi makan. Di dalam masa ibadah hakikat, puasa tidak lagi sebagai bentuk ibadah. Puasa adalah ketika ada yang lebih penting dari soal makanan dan minuman, kemudian kita lebih memilih untuk melakukan hal yang penting itu daripada sekedar makan dan minum. Itu juga yang dilakukan oleh Tuhan Yesus pada saat itu. Ketika banyak orang datang kepada-Nya, Yesus lebih memilih untuk melayani mereka daripada makan atau minum.

Bersamaan dengan itu Yesus juga memberikan pengertian kepada para murid. Yesus menyatakan bahwa makanan-Nya adalah melakukan kehendak Bapa di Sorga dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Ada hal-hal yang lebih penting dari sekedar soal makanan dan minuman. Ada banyak orang yang datang siap untuk dilayani. Itulah yang disebut dengan tuaian. Jika tuaian sudah menguning, maka pekerja harus siap sedia untuk panen. Jika ada orang banyak secang mencari kebenaran, maka kita juga harus siap untuk memberitakan kebenaran itu kepada mereka.

Akhirnya orang-orang Samaria meminta Yesus untuk tinggal dan akhirnya Tuhan Yesus tinggal dua hari di sana. Selama itu Tuhan Yesus mengajar orang-orang Samaria yang datang kepada-Nya. Dari hasil pengajaran-Nya tersebut, semakin banyak orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Mereka berkata kepada perempuan Samaria bahwa mereka percaya bukan lagi karena perkataan perempuan Samaria tersebut, tetapi karena mereka sudah mendengarkan pengajaran Yesus secara langsung kepada mereka.

Views: 57

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top