Jelajah PB 381 (Yohanes 18:9-11)

Ketika Yesus akan ditangkap, Yesus menginginkan diri-Nya saja yang dibawa oleh pasukan itu dan membiarkan para murid pergi dan tidak ikut ditangkap oleh mereka. Hal itu terjadi supaya genaplah apa yang pernah dikatakan-Nya: “Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorang pun yang Kubiarkan binasa.” Dari kesebelas murid, tidak ada dari antara mereka yang binasa. Tetapi yang satu, yaitu Yudas Iskariot, memang sudah dikatakan bahwa dia adalah utusan Iblis. Yudas Iskariot adalah orang yang telah beberapa kali diberi kesempatan untuk sungguh-sungguh bertobat. Tetapi dari dalam hatinya, Yudas telah memilih untuk mengikuti Iblis sehingga dia menjadi pengikut Iblis. Dia melaksanakan semua keinginan Iblis.

Kita bisa belajar dari kesalahan Yudas, supaya kita tidak mengikuti jejaknya. Jika kita adalah seorang yang sering mendengarkan firman Tuhan seperti Yudas, atau sudah terbiasa dengan firman Tuhan, tetapi dia tidak menyambut dengan hatinya. Justru yang bertumbuh di dalam dirinya adalah hal-hal yang negatif. Jika ada orang yang demikian, maka Iblis melihat ada kesempatan bagi dia untuk memanfaatkan orang yang seperti ini. Iblis akan melipatgandakan bibit negatif yang ada di dalam diri orang tersebut. Orang tersebut akan nampak rohani tetapi sebenarnya hatinya sangat jahat. Suatu saat, dia bisa membawa pengaruh buruk terhadap komunitas atau kelompok yang ada dengan dia. Bahkan orang-orang tidak akan mudah percaya kalau orang tersebut berbuat jahat, karena penampakkannya sangat rohani. Hanya orang-orang yang dekat dengan dia yang tahu apa sebenarnya yang terjadi padanya. Perbuatan jahat yang dia lakukan akan sangat tidak terduga. Itu juga yang telah dilakukan oleh Yudas Iskariot.

Ingat, masih banyak nubuatan-nubuatan negatif yang belum digenapi. Jangan sampai kita menjadi salah satu orang yang menggenapi nubuatan negatif itu. Kita harus waspada dengan semua itu, memeriksa dan menjaga hati kita dengan sungguh-sungguh. Jangan sampai kita adalah orang yang dekat dengan firman, orang yang tahu firman, tetapi justru memanipulasi firman itu dan kita menjadi orang yang jahat yang tidak dapat diduga dengan mudah oleh orang lain.

Yudas Iskariot dipercaya untuk menjadi bendahara, menyimpan uang dalam pelayanan bersama Tuhan Yesus. Karena hatinya yang jahat, maka dia tidak bisa mengendalikan diri. Akhirnya dia melakukan sesuatu yang tidak diduga oleh murid-murid yang lain. Yesus sendiri tahu bahwa Yudas Iskariot akan melakukan itu. Tetapi Yesus sangat sedih, karena yang menyerahkan Dia adalah salah satu dari murid-murid yang dikasihi-Nya, yang hidup bersama-sama dengan dia. Tetapi kita melihat bahwa Yesus pun tidak mau memaksa orang untuk percaya kepada-Nya. Yesus memberikan kebebasan kepada semua orang, termasuk kepada Yudas dan kepada kita, untuk menentukan apakah kita sungguh-sungguh percaya kepada Yesus atau tidak. Mungkin Yudas berpikir bahwa Yesus tidak bisa ditangkap karena beberapa kali Yudas tahu Yesus tidak mudah untuk ditangkap. Tetapi ternyata apa yang dilakukan oleh Yudas tepat dengan waktu Yesus harus menyerahkan diri.

Ketika melihat Yesus ditangkap, maka Petrus yang telah membawa pedang, dia menghunus pedangnya dan mengarahkan kepada pasukan imam besar itu. Pedang itu kena di telinga Malkhus dan telinganya putus. Di Injil lain, dicatat Tuhan Yesus menyambung kembali telinga itu. Mujizat terjadi lagi pada saat itu. Sungguh disayangkan jika Malkhus tidak bertobat dan percaya Yesus. Tapi hal itu tidak dicatat.

Views: 7

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top